
Direktorat Pengkajian dan Pengamalan Al Islam dan Kemuhammadiyahan (DPP AIK) Universitas Muhammadiyah Kendari (UM Kendari) menyelenggarakan Baitul Arqam Purna Studi (BAPS) Angkatan ke-5. Kegiatan BAPS ini sebagai penguatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang ditujukan bagi para alumni.
Kegiatan non-akademik ini menjadi syarat kelulusan yang harus diikuti oleh calon wisudawan yang terbagi dalam dua gelombang. Gelombang pertama berlangsung pada 31 Oktober – 1 November 2024, sedangkan gelombang kedua dilaksanakan pada 2 – 3 November 2024. Kegiatan berlangsung di Balai Diklat BPSDM Provinsi Sulawesi Tenggara.
Direktur DPP AIK UM Kendari, H Ahmad Abdillah Mattinetta S S M Pd dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai penguatan pembelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah.
“Kegiatan BAPS ini adalah syarat mutlak bagi setiap calon wisudawan di perguruan tinggi Muhammadiyah. Ini merupakan salah satu bentuk penguatan ideologi keislaman serta pembinaan yang telah diberikan selama masa perkuliahan,” ungkapnya.
Ia juga menekankan agar para alumni dapat berperan aktif dalam menggerakkan cabang dan ranting Muhammadiyah di daerah masing-masing setelah kembali ke komunitas mereka.
“Harapannya, alumni dapat menjadi motor penggerak dalam menyebarluaskan nilai-nilai Muhammadiyah di berbagai wilayah,” tambahnya.
Selama kegiatan BAPS, peserta mengikuti berbagai sesi yang dirancang untuk merefleksi dan memperkuat pembelajaran Al Islam dan Kemuhammadiyahan. BAPS juga menjadi kegiatan terakhir sebelum mahasiswa secara resmi meraih gelar sarjana.
Direktur DPP AIK menyebut kegiatan ini sebagai bentuk penyegaran bagi mahasiswa setelah mengikuti proses panjang perkuliahan di UM Kendari.
Dari total peserta, sebanyak 300 calon wisudawan dinyatakan lulus, meski terdapat beberapa catatan. Pada gelombang pertama, dua orang dinyatakan tidak lulus. Sementara pada gelombang kedua, delapan orang lulus bersyarat dan 16 orang tidak lulus.
Di penghujung acara, Direktur DPP AIK UM Kendari berpesan agar para alumni senantiasa menjaga salat.
“Salat adalah pembeda utama antara Muslim dan lainnya. Jika salat terjaga dengan baik, maka segala aspek kehidupan pun akan mengikuti kebaikannya,” pungkasnya.
Be the first to comment