Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) semakin memperkuat perannya dalam pengembangan agribisnis di tanah air melalui unit bisnis inovatifnya, UMM Potato Seeds. Fokus utama dari unit ini adalah pada hilirisasi dan komersialisasi hasil riset. Terutama dalam memproduksi benih kentang unggul yang bebas virus.
Dengan dukungan dari Program Pengembangan Usaha Kampus (PUK) Kementerian Ristek Dikti, UMM Potato Seeds telah berhasil meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi benih kentang di Indonesia secara berkelanjutan.
Dr Syarif Husen, Koordinator UMM Potato Seeds, mengungkapkan bahwa keberhasilan unit bisnis ini sangat bergantung pada penerapan inovasi teknologi dalam proses produksinya. Salah satu inovasi terpenting adalah penggunaan teknologi Temporary Immersion Bioreactor (TIB). Inovasi yang dikembangkan oleh tim peneliti UMM yang dipimpin oleh Syarif. Teknologi ini memungkinkan produksi benih kentang dalam skala besar dengan kualitas tinggi dan waktu produksi yang lebih efisien dengan memakai metode konvensional.
UMM Potato Seeds juga aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, termasuk petani, pemerintah, dan lembaga penelitian. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas distribusi benih berkualitas, tetapi juga mempercepat pencapaian swasembada benih di Jawa Timur. Salah satu langkah konkret adalah kerjasama dengan penangkar benih dasar di seluruh wilayah Jawa Timur. Langkah untuk meningkatkan produksi benih berkualitas bagi petani lokal.
Namun, perjalanan UMM Potato Seeds tidak tanpa tantangan. Keterbatasan pemasaran di luar Jawa, persaingan bisnis, dan dampak perubahan iklim menjadi beberapa isu yang harus dihadapi. Meski demikian, tantangan ini justru memicu inovasi lebih lanjut, menciptakan produk yang lebih adaptif terhadap perubahan lingkungan.
Syarif menambahkan bahwa dampak ekonomi dari UMM Potato Seeds sudah mulai dirasakan. Terutama dalam peningkatan usaha penangkar benih dasar di Jawa Timur. Kajian ekonomi menunjukkan bahwa bisnis ini memiliki potensi keuntungan yang menjanjikan, dengan nilai Net Present Value (NPV) dari usaha penjenis benih kentang mencapai Rp.628.684.924, sedangkan dari usaha penangkaran benih dasar kelas G0 menghasilkan NPV sebesar Rp.449.850.154.
Syarif juga menegaskan komitmen UMM Potato Seeds untuk menjadi pusat unggulan produksi benih kentang di Indonesia. Unit bisnis ini berencana untuk terus berinovasi, meningkatkan kapasitas produksi, dan memperluas jaringan distribusi agar dapat memenuhi kebutuhan benih kentang berkualitas secara nasional. Dukungan berkelanjutan dari PUK juga dinilai sebagai kunci penting dalam meningkatkan omzet dan kontribusi unit ini terhadap pendapatan kampus.
“Dengan dukungan yang sudah berjalan dua tahun dari Kementerian Ristek Dikti, kami sangat optimis bahwa bisnis ini akan terus berkembang. Hal ini juga memberikan dampak signifikan bagi peningkatan pendapatan kampus,” tutup Syarif. []ic
Be the first to comment