UMS Jadi Tuan Rumah dalam Acara Pembukaan Pengajian Ramadan 1445 H Serentak di Enam Karesidenan Jateng

Pengajian Ramadan 145 H di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta

Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) menjadi salah satu penyelenggara Pengajian Ramadan 1445 H Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah (PWM Jateng), Sabtu (23/3/2024). Pengajian ini serentak dilaksanakan di 6 karesidenan Jawa Tengah, yaitu Semarang Raya, Pekalongan Raya, Pati Raya, Solo Raya, Kedu Raya dan Banyumas Raya.

UMS yang menjadi tuan rumah daerah Solo Raya ini didapuk menjadi penyelenggara utama sesi online dalam acara pembukaan. Kemudian, dilanjutkan kegiatan secara offline di masing-masing titik Pengajian Ramadan.

Rektor UMS, Prof Dr Sofyan Anif MSi menyampaikan yang diundang dari eksternal dan internal sekitar 700 orang. Atas nama panitia, sekaligus tuan rumah, Rektor UMS menyampaikan selamat datang di UMS.

Rektor pun mengungkapkan terima kasihnya kepada tamu yang hadir dan melakukan kebijakan PWM dalam acara Pengajian Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA), Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Solo Raya yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS ini. “Kami berupaya untuk melayani tamu dari dengan jumlah undangan 700 peserta yang terdiri dari jajaran PDM, PDA, PCM, PCA se-Solo Raya maupun unsur pembantu pimpinan. Mudah-mudahan bisa berjalan lancar,” ungkap Sofyan.

Ia berharap pengajian Ramadan ini dapat diterapkan atau diaplikasikan dalam memimpin Muhammadiyah di cabang maupun ranting yang ada. Narasumber dalam Pengajian Ramadan yang digelar di Edutorium UMS ini menghadirkan Prof Dr H Ahwan Fanani MAg, Dr Muthiullah MA, Prof Hilman Latief MA PhD dan H Dodok Sartono, SE MM.

Ketua PWM Jateng, Dr KH Tafsir MAg berharap, kegiatan ini menjadi bagian dari mengisi Ramadan dan konsolidasi Muhammadiyah.

Pidato Iftitah Prof. Dr. Haedar Nashir, M.Si. (Ketua Umum PP Muhammadiyah)

Dalam Pidato Iftitah, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Haedar Nashir MSi mengungkapkan konsep dakwah yaitu dengan membangun dakwah menambah kepala, menggembirakan dan memberdayakan akar rumput Muhammadiyah.

Menambah kepala yang dimaksud oleh Haedar adalah menambah jamaah dan menambah jumlah dari warga Persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga dapat menggembirakan dan memberdayakan akar rumput berbasis ranting dan masjid. “Menambah kepala maksudnya adalah menambah jamaah dan menambah jumlah dari warga Persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga dapat menggembirakan dan memberdayakan akar rumput berbasis ranting dan masjid,” ungkap Ketua Umum PP Muhammadiyah.

Menurutnya sederhana, jika ingin menambah kepala maka perlu adanya pembahasan bersama serta menata ulang kembali dalam membahas konsep dakwah. “Dimulai dari rekonstruksi pemahaman terkait dakwah, dengan fokus pada tiga hal. Pertama terkait Gerakan Jamaah Dakwah Jamaah (GJDJ), kedua dakwah kultural, dan ketiga dakwah komunitas,” ujar Haedar. “Itu baru tiga hal, belum yang lain-lain. Namun apabila ketiga fokusan dakwah dilakukan maka keberhasilan dakwah di Muhammadiyah dapat lebih maksimal tersampaikan kepada masyarakat. Sehingga dapat kita jadikan kerangka pemikiran dalam berdakwah,” ungkapnya. []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*