
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) kembali mencatatkan prestasi di kancah internasional. Dalam ajang Minggu Penyelidikan Inovasi 2025 yang digelar di Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA), Malaysia, UMTAS sukses meraih dua medali perak dan satu medali perunggu.
Kompetisi ini berlangsung pada 14–15 Mei 2025 dan merupakan hasil kolaborasi tiga perguruan tinggi di Malaysia, yaitu UniSZA, Universiti Malaysia Terengganu (UMT), dan UC TATI. Ajang ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara dengan beragam inovasi di bidang teknologi, kesehatan, hingga pertanian.
Medali perak pertama diraih oleh Ghinfa Firqah Najiyah, mahasiswi Program Studi Teknik Mesin UMTAS. Ia memperkenalkan inovasi berjudul: “WrinkleBot: AI-Based Robotic Vision System for Detecting Papaya Wrinkleness.”
Inovasi ini merupakan sistem robotik berbasis YOLOv5 yang mampu mengklasifikasikan tingkat kematangan pepaya secara real-time dengan mendeteksi kerutan pada kulit buah. Teknologi ini diharapkan dapat dimanfaatkan dalam sektor pertanian untuk mempercepat proses sortir buah dengan lebih akurat.
Sementara itu, Tri Setiawan, mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan, menyumbang medali perunggu untuk UMTAS melalui karyanya: “SMART-MED – Sensor-Based Monitoring and Real-Time Medical Device.”
Perangkat ini merupakan alat kesehatan portabel berbasis Internet of Things (IoT) yang dirancang untuk memantau parameter vital dan kondisi lingkungan secara real-time. Inovasi ini ditujukan untuk mendukung pemantauan kesehatan mandiri, khususnya di wilayah terpencil.
Pada kategori dosen, Aceng Sambas, turut mengharumkan nama UMTAS dengan meraih medali perak. Ia menciptakan: “IoT-Based Water Quality Monitoring Robot for Shipborne Applications.”
Inovasi ini berupa robot mini berbasis IoT yang mampu memantau kualitas air langsung di atas kapal. Dilengkapi delapan sensor dan terhubung dengan sistem cloud analytics, teknologi ini berpotensi besar diterapkan di sektor kelautan dan perikanan.
Rektor UMTAS, Neni Nuraeni, menyampaikan apresiasinya atas capaian tim dosen dan mahasiswa dalam ajang internasional ini.
“Kami sangat bangga atas prestasi yang telah diraih. Ini membuktikan bahwa inovasi, semangat riset, dan pengabdian masyarakat terus tumbuh di lingkungan UMTAS,” ujar Neni.
Ia berharap capaian ini menjadi pemacu semangat bagi seluruh sivitas akademika kampus untuk terus berinovasi dan berkiprah di tingkat global. Kehadiran UMTAS di ajang Minggu Penyelidikan Inovasi 2025 merupakan bagian dari komitmen kampus untuk memperkuat budaya riset serta menjalin kolaborasi lintas negara.
Selain sebagai bentuk kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, keikutsertaan ini sekaligus menjadi bukti bahwa UMTAS siap bersaing di tingkat regional dan internasional, khususnya di kawasan ASEAN. []ic
Be the first to comment