Center for Sustainable and Intelligent Circular Economy (CSICE) Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) menggencarkan edukasi lingkungan bagi pelajar melalui program Catch Them Young: Zero Waste and Circular Economy in Campus. Program ini diselenggarakan bekerja sama dengan SMP Negeri 1 Tempuran dan dirancang untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus mengubah perilaku pengelolaan sampah di lingkungan sekolah. Kegiatan berlangsung pada Jumat (5/12) dengan melibatkan guru serta ratusan siswa yang difungsikan sebagai motor penggerak budaya baru terkait pengelolaan sampah.
Ketua Pusat Riset CSICE UNIMMA, Yun Arifatul Fatimah, menjelaskan bahwa program ini merupakan inisiatif dari Sadhan K. Ghosh, Direktur International Society of Waste Management, Air and Water (ISWAW). Ia menilai langkah ini strategis untuk menanamkan budaya zero waste sejak dini, terutama melalui pembelajaran langsung dan praktik ekonomi sirkular yang dapat terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Program ini dirancang untuk memperkuat kebiasaan memilah sampah sejak dari sumber, mengurangi residu, dan mengubah cara pandang bahwa sampah bukan persoalan, tetapi potensi,” ujarnya.

Yun menegaskan bahwa perubahan perilaku hanya dapat tercipta melalui pembiasaan jangka panjang. Karena itu, kegiatan difokuskan pada berbagai prinsip dasar seperti reduce, reuse, recycle sebagai fondasi terbentuknya ekosistem sekolah yang bersih dan berkelanjutan.
“Waste is a resource. Sampah adalah sumber daya ketika dipilah dengan tepat dan dikelola secara bijak,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa transformasi budaya bermula dari langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Dengan membiasakan siswa memilah sampah, menekan jumlah residu, dan memberi nilai baru pada material yang digunakan, konsep ekonomi sirkular dapat berkembang menjadi karakter generasi muda.
Pada pelaksanaan program, seluruh guru dan siswa mengikuti sesi oath taking, yaitu pembacaan ikrar komitmen untuk menerapkan budaya zero waste dalam rutinitas harian. Puncak acara ditandai dengan kegiatan adopsi Bin Culture, yang memperkenalkan pemilahan sampah ke dalam tiga jenis tong: organik, anorganik daur ulang, dan residu. Praktik tersebut menjadi simbol bahwa perubahan besar dimulai dari tindakan kecil dan sederhana. Kegiatan juga diisi dengan aksi penanaman pohon serta penyampaian rekomendasi penguatan program agar implementasinya berlangsung konsisten dan terukur.
Melalui inisiatif ini, UNIMMA menegaskan komitmennya dalam memperluas pendidikan lingkungan, menguatkan riset-riset berbasis keberlanjutan, serta membangun model transformasi budaya yang melibatkan komunitas sekolah. Kolaborasi ini diharapkan dapat direplikasi oleh sekolah-sekolah lain sehingga gerakan zero waste dapat berkembang lebih luas dan mengakar.
Be the first to comment