
Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menjadi tuan rumah forum bergengsi nasional. Kali ini, Unismuh Makassar dipercaya menyelenggarakan Kongres Nasional Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (AFEB PTMA) pada 29–31 Juli 2025. Berlangsung di Balai Sidang Unismuh, acara ini diikuti oleh 245 peserta dari 45 PTMA di seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Sorong.
Dekan FEB Unismuh Makassar, Dr. Edi Jusriadi, menuturkan bahwa kepercayaan sebagai tuan rumah adalah kehormatan sekaligus wujud komitmen memperkuat posisi Unismuh dan AFEB di tingkat nasional maupun internasional.
“Kami menyambut para tamu sejak 25 Juli sebagai bagian dari layanan terbaik kami. Kongres ini bukan hanya ajang konsolidasi, tapi juga momentum mengukuhkan reputasi global,” ujarnya.
Ketua AFEB PTMA, Prof. Rizal Yaya, menyebutkan bahwa kehadiran ratusan peserta menunjukkan soliditas dan semangat kolaborasi yang tinggi antar-PTMA, khususnya dari luar Pulau Jawa. Ia menjelaskan bahwa saat ini AFEB memiliki delapan asosiasi program studi serta berbagai forum strategis seperti pengelola jurnal, penjaminan mutu, galeri investasi, hingga inkubator bisnis.
“AFEB terus mendorong internasionalisasi. Tahun ini, kami teken kerja sama dengan CBA Australia dan Universiti Islam Antarabangsa Malaysia sebagai langkah awal untuk program double degree dan pertukaran pelajar,” ungkap Rizal.
Ia menambahkan, sejumlah kampus PTMA di luar Jawa kini menunjukkan kemajuan signifikan, bahkan telah bersaing dalam pemeringkatan nasional. “Kolaborasi adalah kekuatan kita. Kita dorong semua kampus menuju akreditasi unggul dan pengakuan global,” tambahnya.
Akreditasi Internasional Jadi Target Strategis
Wakil Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Prof. Mahfud Sholihin, Ph.D., menggarisbawahi pentingnya akreditasi internasional EACSB sebagai gerbang utama bagi PTMA untuk masuk dalam jaringan global. Menurutnya, capaian ini akan membuka peluang kolaborasi yang lebih luas dengan perguruan tinggi terkemuka dunia.
“Akreditasi EACSB bukan sekadar simbol, tetapi strategi untuk membawa PTMA masuk ke peta jaringan top 100 universitas dunia. Kita mulai dari pemetaan data dosen, publikasi, dan rencana pengembangan prodi secara terukur,” tegas Mahfud.
Ia juga mengapresiasi AFEB sebagai salah satu asosiasi paling aktif dan produktif di lingkungan Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Wakil Rektor I Unismuh Makassar, Prof. Dr. Andi Sukri Samsuri, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Unismuh saat ini telah mengelola 57 program studi, dengan lebih dari setengahnya telah meraih akreditasi unggul. Ia berharap kongres ini menjadi ajang refleksi dan perumusan strategi pendidikan ekonomi berbasis digital untuk menjawab tantangan Indonesia Emas 2045.
“Transformasi digital dan ketimpangan sosial menuntut hadirnya SDM unggul. FEB PTMA harus mengambil peran penting dalam mencetak kader bangsa yang adaptif dan kompetitif,” ujarnya.
Dukungan juga datang dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Kepala Dinas Pendidikan, H. Iqbal Najmuddin. Ia menyambut baik pelaksanaan kongres ini dan berharap hasilnya dapat menjadi masukan strategis bagi perencanaan pembangunan pendidikan tinggi di daerah.
Kongres ditutup dengan pemilihan Ketua Umum AFEB PTMA yang baru. Dalam kesempatan ini, sejumlah nota kesepahaman (MoU) dan kerja sama riset internasional turut ditandatangani, menandai komitmen kolektif menuju peningkatan mutu dan daya saing global.
Dari Makassar, semangat konsolidasi, kolaborasi lintas kampus, dan perluasan jejaring internasional menjadi pesan kuat yang dibawa. PTMA tidak hanya hadir sebagai aktor pendidikan nasional, tetapi juga siap bersaing di ranah regional dan global.
Be the first to comment