Universitas Muhammadiyah Cileungsi (UMCI) melaksanakan pengabdian kepada masyarakat (PKM) dengan membuat alat pengupas biji nyamplung yang sangat berguna bagi masyarakat. Biji nyamplung memiliki banyak manfaat, namun proses pengupasan biji ini seringkali masih menggunakan cara tradisional yang kurang efektif.
Kegiatan PKM ini diawali dengan observasi kebutuhan masyarakat. Kemudian, dilanjutkan dengan perancangan alat oleh tim dosen dan mahasiswa UMCI. Setelah alat selesai dibuat dan diuji, dilanjutkan dengan sosialisasi kepada masyarakat pengguna yang telah dilaksanakan pada (12/10/2024). Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan kontribusi keilmuan kepada masyarakat sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi.
Acara PKM dibuka secara langsung oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Cileungsi, Mohamad Anas Sobarnas ST MKom yang menekankan pentingnya berbagi ilmu pengetahuan kepada masyarakat. “Setelah sukses membuat mesin pencacah sampah tahun lalu, tahun ini kami melanjutkan inovasi dengan mesin pengupas biji nyamplung. Kami berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlangsung dengan dukungan semua pihak,” ungkap Rektor.
Biji nyamplung (Calophyllum inophyllum) ini banyak dimanfaatkan oleh masyarakat. Misalnya, dapat diolah menjadi bahan baku biodiesel, arang aktif, minyak untuk kesehatan, dan bahan kosmetik. Namun, selama ini pengupasan biji nyamplung masih dilakukan dengan cara tradisional yang membuthkan waktu lama dan beresiko cedera.
Sosialisasi dan pelatihan penggunaan alat pengupasan ini dipimpin oleh Wilarso ST MT selaku ketua tim, sekaligus Ketua LPPM UMCI. Hadirnya alat pengupas yang baru, diharapkan dapat memmudahkan proses pengupasan menjadi lebih efisien dan aman. Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan demonstrasi penggunaan alat.
Atas terlaksananya pengabdian ini, Herman, salah satu masyarakat pengguna alat pengupasan berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Tim Universitas Muhammadiyah Cileungsi. “Dengan alat ini, kami lebih mudah mengupas biji nyamplung yang keras, dan hasilnya juga lebih banyak. Selanjutnya, biji yang sudah dikupas ini akan kami olah untuk pembibitan,” ujarnya.
Hadirnya alat ini tentu diharapkan dapat membantu pengolahan biji nyamplung menjadi lebih efisien, memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat, serta dapat mendorong pengembangan usaha lokal.
Be the first to comment