Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) A.K. Anshori Purwokerto melalui Bidang Riset, Pengembangan, dan Keilmuan kembali menggelar Institut Depan Sekre (ISDEKRE) episode kedua pada Senin, 11 Agustus 2025. Diskusi ini berlangsung di selasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dengan mengangkat tema penegasan peran IMM sebagai motor penggerak kader di tengah tantangan zaman.
Hadir sebagai narasumber dua tokoh muda: IMMawan Verdi Tri Sasongko, Kabid Organisasi sekaligus Presiden Mahasiswa BEM KM UMP 2023/2024, dan IMMawan Aenad Al Mubarik, Sekbid HPKP serta influencer asal Bumiayu.
Moderator acara, IMMawan Andika Dwi Ramadhan, membuka diskusi dengan mengajak kader IMM merefleksikan pentingnya cahaya keilmuan di tengah fenomena degradasi moral. IMMawan Verdi memaparkan langkah-langkah strategis dari Enam Penegasan IMM, yang bersumber dari Deklarasi Kota Barat di Solo. Dua poin penting yang ditekankan adalah konsep ilmu amaliah dan amal ilmiah sebagai fondasi intelektual kader Muhammadiyah, serta gerakan amal yang diabdikan untuk kepentingan rakyat, bangsa, dan sebagai bentuk ibadah kepada Allah Swt.
IMMawan Aenad menyoroti peran media sebagai katalisator gerakan kader. Menurutnya, media harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan gagasan, mengaktualisasikan peran kader di bidang kemanusiaan, kebangsaan, keumatan, dan persyarikatan, sebagaimana ditekankan oleh Ahmad Syafii Maarif, Ketua Umum PP Muhammadiyah 1997-2005, bahwa keempat bingkai ini harus bernafas dalam satu tarikan kaderisasi.
Melalui ISDEKRE episode kedua ini, PC IMM A.K. Anshori Purwokerto berharap diskusi serupa dapat berlangsung berkelanjutan, sehingga kader IMM dapat memperdalam pemahaman dan penerapan Enam Penegasan IMM di berbagai lini pengabdian.
Be the first to comment