UNIMUS Kembangkan Layanan Daycare Berbasis Komunitas di Posyandu Mawar

Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) melalui tim dosen dan mahasiswa meluncurkan program pengabdian masyarakat bertajuk Pengembangan Layanan Daycare Berbasis Komunitas melalui Edukasi Pengasuh dan Digitalisasi Sistem Pengasuhan di Posyandu Mawar, Desa Tampingan, Kecamatan Boja, Kabupaten Kendal.

Program ini hadir sebagai solusi atas meningkatnya kebutuhan layanan pengasuhan anak di wilayah Dusun Pandansari, yang banyak dihuni keluarga muda dengan kedua orang tua bekerja penuh waktu. Berdasarkan data Profil Desa Tampingan tahun 2019, jumlah penduduk mencapai 4.569 jiwa dengan 1.450 kepala keluarga. Pertumbuhan pemukiman baru di Dusun Pandansari membawa dampak meningkatnya kebutuhan pengasuhan anak. Selama ini, layanan pengasuhan masih bersifat informal dengan pola asuh tradisional dan minim manajemen, sehingga menimbulkan keraguan dari orang tua dalam menitipkan anak-anak mereka.

Melihat kondisi tersebut, tim pengabdi UNIMUS bersama kader Posyandu Mawar merumuskan program penguatan kapasitas pengasuh berbasis komunitas. Program ini tidak hanya fokus pada pelatihan pengasuhan anak usia dini, tetapi juga pada digitalisasi sistem informasi agar pengelolaan daycare lebih profesional, transparan, dan terpercaya. Program ini diketuai oleh Basirudin Ansor, M.Kom., dosen S1 Teknologi Informasi UNIMUS, yang berperan mengoordinasikan keseluruhan kegiatan. Ia didampingi oleh Aditya Putra Ramdani, M.Kom., anggota tim yang berfokus pada desain dan pengembangan sistem informasi manajemen pengasuhan. Selain itu, Devina Puspa Wulandari, M.Psi., Psikolog, turut memperkuat tim dengan kepakarannya dalam bidang psikologi anak, khususnya penyusunan materi tentang tumbuh kembang anak usia dini serta pelatihan langsung bagi pengasuh dan kader Posyandu.

Tidak hanya melibatkan dosen, mahasiswa UNIMUS juga turut berkontribusi dalam program ini. Mereka mendukung proses survei, dokumentasi, dan uji coba sistem, serta mendampingi masyarakat dalam mempelajari penggunaan aplikasi pengelolaan data pengasuh dan anak. Kehadiran mahasiswa menjadi bukti nyata penerapan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), di mana mahasiswa belajar langsung di masyarakat. Program pengabdian ini memiliki beberapa fokus utama. Pertama, peningkatan kapasitas pengasuh melalui pelatihan parenting berbasis perkembangan anak.

Materi pelatihan yang dirancang oleh Devina menitikberatkan pada aspek stimulasi dini, komunikasi positif, regulasi emosi, hingga manajemen pengasuhan harian. Kedua, pembuatan sistem informasi berbasis web untuk mendukung pencatatan data anak, aktivitas pengasuhan, serta laporan perkembangan yang dapat diakses oleh orang tua. Ketua Tim, Basirudin Ansor, menegaskan bahwa digitalisasi layanan pengasuhan menjadi langkah penting agar daycare komunitas lebih profesional. “Dengan adanya sistem informasi, data perkembangan anak dapat dicatat secara rapi dan transparan. Orang tua juga bisa merasa lebih yakin menitipkan anak, sementara pengasuh dapat meningkatkan kualitas layanan,” jelasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak ganda bagi masyarakat Dusun Pandansari. Di satu sisi, anak-anak usia dini mendapatkan layanan pengasuhan yang lebih aman, terstruktur, dan mendukung tumbuh kembang optimal. Di sisi lain, masyarakat memperoleh peluang ekonomi baru melalui jasa pengasuhan yang terstandarisasi. Dengan adanya pelatihan dan sertifikasi, pengasuh dapat diakui sebagai tenaga terlatih dan memiliki posisi tawar yang lebih baik. Program ini juga selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 3 Good Health and Well-being, SDG 4 Quality Education, dan SDG 8 Decent Work and Economic Growth.

Selain itu, keterlibatan mahasiswa dan hasil inovasi dosen menjadikan kegiatan ini mendukung capaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi. Ke depan, program ini diharapkan tidak berhenti hanya pada Posyandu Mawar. Metode pengasuhan berbasis komunitas yang dikembangkan di Desa Tampingan dapat menjadi model replikasi di wilayah lain. Posyandu Mawar sendiri berkomitmen menjaga keberlanjutan program dengan membentuk Tim Pengelola Layanan Pengasuhan yang terdiri dari kader dan pengasuh terlatih, serta menjalin kerja sama dengan pemerintah desa dan pihak swasta. Dengan sinergi antara perguruan tinggi, masyarakat, dan pemerintah desa, Desa Tampingan berpotensi menjadi percontohan pengembangan daycare berbasis komunitas. Kehadiran program ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas pengasuhan anak usia dini sekaligus memperkuat ekonomi lokal melalui pemberdayaan masyarakat.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*