Wisuda UM Bima Kukuhkan 675 Lulusan, Siap Menjadi Agen Perubahan di Masyarakat

Wisuda UM Bima Kukuhkan 675 Lulusan, Siap Menjadi Agen Perubahan di Tengah Masyarakat
Wisuda UM Bima Kukuhkan 675 Lulusan, Siap Menjadi Agen Perubahan di Tengah Masyarakat

Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) mengukuhkan 675 lulusan pada Wisuda Angkatan IV, Sabtu (30/8), di Kampus II UM Bima. Prosesi ini menjadi momentum penting, bukan hanya bagi para wisudawan, tetapi juga bagi kampus muda yang terus mencatat kemajuan pesat sejak resmi berdiri pada 2022.

Acara yang dihadiri oleh jajaran pimpinan wilayah Muhammadiyah NTB, perwakilan LLDIKTI Wilayah VIII, Ketua BPH UM Bima, dosen, staf, orang tua, hingga unsur pemerintah daerah ini berlangsung khidmat sekaligus meriah. Bupati Bima Adi Mahyudi, Wakil Bupati dr. Irfan, serta sejumlah pejabat TNI-Polri turut memberikan dukungan moral kepada para lulusan.

Dalam pidatonya, Rektor UM Bima, Assoc. Prof. Dr. Ridwan, S.H., M.H., menyampaikan pesan inspiratif. Ia menegaskan bahwa wisuda bukanlah titik akhir dari perjalanan akademik, melainkan gerbang awal menuju pengabdian nyata di tengah masyarakat.

“Kelulusan hari ini adalah hasil dari kerja keras, ketekunan, dan doa panjang yang kini berbuah manis. Namun ingat, wisuda bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan intelektual dan kontribusi nyata di tengah masyarakat,” ujarnya tegas.

Ridwan menyoroti capaian UM Bima yang masih relatif muda usianya, namun menunjukkan lompatan signifikan. Sejak bertransformasi dari STIH Muhammadiyah Bima menjadi universitas pada 2022, kampus ini berhasil memperkuat infrastruktur, menambah dosen bergelar doktor, serta meraih prestasi mahasiswa di berbagai bidang.

“Seluruh program studi kini terakreditasi Baik dan Baik Sekali, sementara secara institusi UM Bima telah naik ke klaster madya,” ungkapnya.

Menurutnya, peningkatan jumlah mahasiswa setiap tahun menjadi bukti nyata kepercayaan publik terhadap kualitas UM Bima.

Dalam kesempatan tersebut, rektor menyampaikan apresiasi kepada orang tua, dosen, tenaga kependidikan, pemerintah daerah, serta mitra kampus. Ia mengajak para lulusan untuk melanjutkan perjalanan dengan semangat long life learner sekaligus menjadi agen perubahan.

“Jadilah pribadi pembelajar sepanjang hayat, inovator di bidang masing-masing, dan insan yang membawa manfaat bagi sesama. Wisuda ini bukan perayaan akhir, melainkan pengukuhan tanggung jawab sebagai insan intelektual dan kader umat,” tandasnya.

Bagi UM Bima, wisuda bukan sekadar seremoni, melainkan simbol konsistensi kampus dalam melahirkan kader berilmu, berakhlak, dan berkomitmen pada pengabdian. Dengan dukungan sivitas akademika dan masyarakat, UM Bima bertekad melanjutkan perjalanannya sebagai perguruan tinggi Muhammadiyah yang progresif dan berdaya saing.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*