UNIMUS Dorong Kemandirian UMKM Gazebo dan Rumah Kayu di Mangunharjo

UNIMUS Dorong Kemandirian UMKM Gazebo dan Rumah Kayu di Mangunharjo
UNIMUS Dorong Kemandirian UMKM Gazebo dan Rumah Kayu di Mangunharjo

Universitas Muhammadiyah Semarang (UNIMUS) kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pemberdayaan masyarakat melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Kali ini, tim dosen dan mahasiswa UNIMUS hadir di Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, untuk mendampingi pelaku UMKM Gazebo dan Rumah Kayu dalam meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing usaha.

Program bertajuk “Pemberdayaan Pelaku UMKM Gazebo dan Rumah Kayu dalam Upaya Percepatan Proses Produksi” ini dipimpin oleh Ratna Hardianningrum bersama tim yaitu Dhendra Marutho dan Ilham Yustar Afif, serta melibatkan mahasiswa Alif Ilham Pratama, Tyas Hutama Wajyu Aji, dan Cipto Adi Nugroho. Mitra kegiatan adalah UMKM Berkah Mulia Abadi yang dipimpin oleh Muhammad Sobirin.

Menurut Ratna, sektor industri kreatif berbasis kayu semakin dilirik, terutama untuk kebutuhan pariwisata, restoran, hingga perumahan. Namun, keterbatasan teknologi dan penggunaan metode manual masih menjadi hambatan besar dalam mempercepat produksi.

“Permintaan gazebo dan rumah kayu semakin meningkat, tetapi mitra masih kesulitan karena proses produksi yang manual dan peralatan sederhana. Melalui program ini, kami ingin mendorong percepatan produksi dengan pemanfaatan teknologi sekaligus meningkatkan keterampilan SDM,” ungkapnya kepada tim redaksi (30/9).

Gazebo dan Rumah Kayu di Mangunharjo

Tim UNIMUS memperkenalkan penerapan desain berbasis aplikasi komputer, penggunaan mesin CNC untuk pemotongan kayu, serta strategi pemasaran digital melalui media sosial dan katalog produk. Dengan inovasi ini, diharapkan proses produksi menjadi lebih cepat, diversifikasi produk semakin luas, dan daya saing UMKM kian kokoh.

Dhendra Marutho menambahkan, “Inovasi ini bukan hanya soal teknologi, tetapi juga strategi bisnis. Dengan produksi lebih efisien, UMKM bisa memenuhi permintaan pasar, bahkan memperluas jangkauan konsumen.”

Saat ini UMKM Berkah Mulia Abadi mempekerjakan sekitar 10 pekerja, dan jumlah itu bisa meningkat hingga 20 orang sesuai kebutuhan pesanan. Namun, waktu pengerjaan yang cukup lama, dua minggu untuk satu gazebo dan hingga satu bulan untuk rumah kayu, kerap membuat konsumen beralih ke kompetitor.

Dengan pendampingan UNIMUS, Sobirin optimistis usahanya bisa berkembang. “Selama ini kami hanya mengandalkan pengalaman. Pendampingan dari UNIMUS memberi kami harapan baru untuk mempercepat produksi sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar,” ujarnya.

UNIMUS membersamai Kemandirian UMKM Gazebo dan Rumah Kayu di Mangunharjo

Program ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals), terutama poin 1 (mengurangi kemiskinan), poin 8 (pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi), dan poin 9 (industri, inovasi, dan infrastruktur).

Selain itu, kegiatan PKM ini turut mendukung pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) UNIMUS, khususnya pada aspek penerapan hasil riset dosen serta keterlibatan mahasiswa di luar kampus.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini juga mendapat dukungan pendanaan hibah dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM), Ditjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi tahun 2025.

Langkah UNIMUS mendampingi UMKM kayu Mangunharjo menjadi bukti nyata peran perguruan tinggi Muhammadiyah dalam membangun kemandirian ekonomi umat. Pemberdayaan ini tidak hanya memperkuat UMKM lokal, tetapi juga mendorong tumbuhnya industri kreatif yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*