Tiga Dosen Umsida Jadi Reviewer Nasional Monev Hibah Abdimas Kemendiktisaintek

Tiga Dosen Umsida Jadi Reviewer Nasional Monev Hibah Abdimas Kemendiktisaintek
Tiga Dosen Umsida Jadi Reviewer Nasional Monev Hibah Abdimas Kemendiktisaintek

Tiga dosen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) kembali menorehkan prestasi akademik di tingkat nasional. Mereka dipercaya menjadi reviewer Monitoring dan Evaluasi (Monev) laporan kemajuan program Hibah Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas) 2025 yang didanai Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemendiktisaintek.

Ketiganya adalah Sigit Hermawan (Prodi Akuntansi), Vidya Mandarani (Prodi Pendidikan Bahasa Inggris), dan Hana Catur Wahyuni (Prodi Teknik Industri).

Tugas penting ini menandai kiprah Umsida dalam mendukung peningkatan mutu riset dan pengabdian masyarakat di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah dan nasional.

Pelaksanaan Monev berlangsung selama dua hari, Jumat (25/9) dan Senin (29/9), dengan total 11 laporan kemajuan dari Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Gresik dan Surabaya yang menjadi objek peninjauan. Beberapa kampus yang terlibat antara lain Universitas Muhammadiyah Gresik, Universitas Gresik, STKIP Al-Hikmah Surabaya, Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI), dan STIE YAPAN Surabaya.

Pada hari pertama, Sigit bersama Vidya meninjau enam laporan di lokasi mitra, sementara hari kedua dilanjutkan oleh Sigit dan Hana untuk mengevaluasi lima laporan lainnya.

“Reviewer bertugas menilai secara objektif, memastikan laporan sesuai dengan ketentuan Kemendiktisaintek, sekaligus memberikan masukan untuk peningkatan kualitas program,” jelas Sigit.

Menurutnya, menjadi reviewer Monev Hibah Abdimas bukan sekadar tugas administratif, tetapi pengakuan terhadap kompetensi, profesionalisme, dan integritas akademik seorang dosen.

“Seleksinya sangat ketat, menuntut pengalaman, rekam jejak akademik, dan dedikasi tinggi di bidang pengabdian masyarakat,” tambahnya.

Sigit menjelaskan, di Umsida kegiatan Abdimas dilakukan secara berjenjang, mulai dari Abdimas internal kampus, program Muhammadiyah seperti RisetMu dan AbdimasMu, hingga ke tingkat nasional di bawah Kemendiktisaintek.

“Sistem ini dirancang agar dosen memiliki jalur pengembangan yang jelas, berkesinambungan, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Kepercayaan menjadi reviewer nasional, lanjutnya, juga menjadi ajang pembelajaran sekaligus inspirasi bagi dosen-dosen lain di lingkungan Umsida.

“Ini membuktikan bahwa dosen Umsida mampu bersaing secara nasional dan diakui kompetensinya dalam bidang pengabdian masyarakat,” tegas Sigit.

Keterlibatan tiga dosen Umsida sebagai reviewer Monev Hibah Abdimas memperkuat peran Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) sebagai lembaga pendidikan yang konsisten membangun tradisi akademik berbasis riset dan pengabdian. Melalui Abdimas, PTMA berperan langsung menghadirkan solusi nyata atas persoalan sosial, ekonomi, dan teknologi di masyarakat.

“Harapannya, kualitas pelaksanaan hibah Abdimas di PTS terus meningkat dan memberi dampak konkret bagi masyarakat luas,” pungkas Sigit.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*