Perkuat Pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan, Diktilitbang Adakan Sosialisasi AIK dan Konsolidasi PTKIM di UM Gresik

Perkuat Pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan, Diktilitbang Adakan Sosialisasi AIK dan Konsolidasi PTKIM di UM Gresik
Perkuat Pendidikan Islam dan Kemuhammadiyahan, Diktilitbang Adakan Sosialisasi AIK dan Konsolidasi PTKIM di UM Gresik

Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah mengadakan Sosialisasi Kurikulum Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan Konsolidasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Muhammadiyah (PTKIM) bertempat di Universitas Muhammadiyah (UM) Gresik.

Agenda ini merupakan salah satu program Bidang I Majelis Diktilitbang PPM yang merumuskan dua luaran yakni “Panduan Implementasi Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan Kemuhammadiyahan untuk Pimpinan, Dosen, dan Tenaga Kependidikan di Lingkungan PTMA” dan “Panduan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) di PTMA (Sarjana, Profesi, Magister, dan Doktor”.

Sosialisasi akan dibagi menjadi tiga zona diantaranya zona barat, tengah, dan timur. Pada sesi ini, sosialisasi diadakan untuk pertama kalinya dengan mengandeng UM Gresik sebagai tuan rumah sosialisasi zona tengah yang dihadiri sebagai 75 PTMA di Pulau Jawa. Selain mengadakan sosialisasi, agenda yang diadakan selama tiga hari (14-16/10/2025) ini turut membahas terkait pengembangan dan langkah konsolidatif dalam memperkuat PTKIM.

Achmad Jainuri, Wakil Ketua Bidang I Majelis Diktilitbang PPM mengungkapkan panduan yang telah dirumuskan merupakan acuan dalam rangka pembinaan Islam dan Kemuhammadiyahan kepada pimpinan, dosen, tendik, dan mahasiswa. Khususnya dalam pembinaan mahasiswa yang akan disesuaikan dengan kebutuhan daerah masing-masing.

Pada paparan yang ada di panduan nantinya masih bisa dispesifikkan, dan diperkaya mengikuti tradisi lokal dan budaya mengikuti PTMA masing-masing. Bagi Indonesia Timur misalnya, pendekatan AIK yang diterapkan tentu berbeda. “Mereka dapat memilih untuk mengikuti mata kuliah AIK atau cukup mengerjakan tugas yang berhubungan keyakinannya masing-masing dengan penerapan nilai AIK sebagai landasan toleransi,” paparnya.

Khoirul Anwar, Rektor UM Gresik selaku tuan rumah turut menyambut baik adanya kegiatan yang diadakan. “Selamat datang di Gresik yang dikenal dengan kota santri, historis, dan ramah, semoga ini menjadi ruang inspiratif untuk kita bisa berdiskusi menemukan langkah-langkah khususnya dalam pengembangan AIK ke depan,” sambutnya. Ia berharap kegiatan ini menjadi ruang yang produktif menyatukan visi, strategi, dan merumuskan AIK sebagai ruh PTMA.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*