Baru-baru ini, beberapa bakery mengklaim produknya bebas gluten (gluten free), namun ternyata palsu dan berisiko bagi kesehatan, khususnya bagi mereka yang alergi atau intoleransi gluten. Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (FK Umsida), dr Erlina Krisdianita Novitasari turut memberi komentar. Ia menjelaskan bahwa gluten adalah kompleks protein alami yang terdapat pada serealia seperti gandum, jelai, barley, dan rye. “Gluten itu seperti lem pada makanan, membentuk jaringan elastis sehingga roti mengembang dan memiliki tekstur kenyal,” ujar dr Erlina.
Dietbebas gluten tidak diperuntukkan bagi semua orang. Hanya kelompok tertentu yang secara medis harus menghindari gluten, yaitu penderita seliak, sensitivitas gluten non-seliak (NCGS), dan alergi gandum. Konsumsi gluten bagi penderita seliak memicu sistem imun menyerang lapisan usus halus, mengganggu penyerapan nutrisi, dan menyebabkan komplikasi jangka panjang. Penderita NCGS mengalami gejala seperti kembung, sakit perut, atau sakit kepala, sementara penderita alergi gandum dapat mengalami reaksi cepat, termasuk gangguan saluran cerna hingga risiko sesak napas serius.
Dampak Konsumsi Gluten bagi Kelompok Rentan
Dr Erlina menambahkan, bagi kelompok yang alergi atau intoleran, konsumsi gluten dapat memicu reaksi berlebihan dari sistem imun, melepaskan zat kimia seperti histamin. Dampaknya meliputi gatal, biduran, bengkak wajah atau bibir, mual, muntah, kram perut, hingga diare. Reaksi pada saluran pernapasan bisa berupa hidung tersumbat, bersin-bersin, asma, bahkan sesak napas berat dengan penurunan tekanan darah drastis hingga kehilangan kesadaran. “Ini menjadi risiko serius jika produk gluten free tidak benar-benar bebas gluten,” tegas dr Erlina.
Cara Memastikan Produk Gluten Free Aman Dikonsumsi
Sebagai konsumen, dr Erlina menekankan pentingnya teliti saat memilih produk gluten free. “Cari label dengan tulisan bebas gluten atau gluten free, dan periksa daftar komposisi,” sarannya. Konsumen harus waspada terhadap bahan seperti gandum, jelai, barley, dan serealia lain yang bisa tersembunyi. Selain itu, peringatan alergen pada kemasan wajib diperhatikan, karena risiko kontaminasi silang bisa saja terjadi. Adanya standar dan regulasi yang mengatur klaim gluten free di Indonesia menjadi acuan penting untuk memastikan keamanan pangan. “Dengan langkah-langkah ini, kita bisa mengurangi paparan zat berbahaya, termasuk gluten, sehingga produk gluten free tetap aman dikonsumsi,” tutup dr Erlina.
Be the first to comment