Ribuan peserta dengan kaus bertuliskan UMJ Run 2025 tampak memadati area start di depan Gedung Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI. Di tengah keramaian itu, Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) merayakan usia ke-70 dengan cara yang berbeda, melalui langkah-langkah berlari bersama masyarakat.
Ajang UMJ Run 2025, yang digelar Minggu (12/10/2025), menjadi lomba lari pertama dalam sejarah kampus tertua di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Dengan jumlah peserta mencapai seribu orang dari beragam kalangan baik dari alumni, mahasiswa, dosen, dan masyarakat umum. UMJ ingin menegaskan bahwa olahraga bisa menjadi medium dakwah dan kebersamaan.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Rektor UMJ, Ma’mun Murod, bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Zulkifli Hasan. Sebelum start, ratusan peserta melakukan Senam Anak Indonesia Hebat sebagai pemanasan bersama. Tiga kategori dipertandingkan: 10K, 5K, dan Kids Run, dengan rute yang melintasi ikon-ikon utama ibu kota, mulai dari Sudirman hingga Semanggi.
“Ini adalah ajang perdana dan alhamdulillah berjalan sangat baik. Antusiasme luar biasa dari peserta menjadi bukti bahwa UMJ hadir di tengah masyarakat dengan semangat yang positif,” ujar Ma’mun.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting memperkenalkan nilai-nilai kebersamaan dan gaya hidup sehat kepada publik, sekaligus mempererat relasi antara kampus dan alumninya.
Sementara itu, Badan Pembina Harian (BPH) UMJ, Ateng, menyampaikan apresiasi atas suksesnya kegiatan tersebut. “Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan kepada UMJ dalam menjalankan perannya sebagai bagian dari gerakan dakwah Muhammadiyah,” ungkapnya.
Kolaborasi Besar: Kampus, Alumni, dan Masyarakat
Kemeriahan UMJ Run 2025 tak lepas dari sinergi antara UMJ, Ikatan Alumni UMJ (IKALUM), dan berbagai mitra eksternal. Kegiatan ini didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah RI, serta menggandeng Tribun Booking sebagai ticket partner.

Deretan sponsor turut berpartisipasi, hingga UMKM binaan yang ikut meramaikan stan di area finish. Tak ketinggalan, sejumlah media nasional pun menjadi media partner resmi.
Namun yang paling mencuri perhatian datang dari alumni. Ketua Umum IKALUM UMJ, Ahmad Muhajir Sodruddin, memberikan hadiah utama berupa paket umrah gratis kepada pemenang. “Ini bentuk nyata dukungan alumni kepada almamater. Kami ingin menunjukkan bahwa kepedulian tidak selalu dalam bentuk materi besar, tapi lewat kehadiran dan kontribusi yang berkelanjutan,” ujarnya.
Penyerahan hadiah dilakukan secara simbolis oleh perwakilan IKALUM, disaksikan ratusan peserta yang bersorak penuh antusias. Selain hadiah utama, IKALUM juga menyediakan dukungan logistik berupa susu, pisang, dan bantuan dana senilai Rp10 juta untuk kelancaran acara.
“Setiap langkah peserta bukan hanya olahraga, tapi simbol gotong royong antaralumni,” tutur Sekjen IKALUM, Ahmad Supadmo, yang turut memastikan acara berjalan lancar sejak pagi.
Ruang Inspirasi dan Edukasi
Selain ajang olahraga, UMJ Run 2025 juga dikemas sebagai ruang edukatif dan inspiratif. Melalui program UMJ Talks Live on Stage, Dosen FEB UMJ sekaligus wirausahawan muda, Muhammad Ikra, mengisi sesi bertema “UMKM Naik Kelas”.
Sementara itu, sesi Live bersama Mendikdasmen RI menghadirkan Kosasih Ali Abu Bakar dengan topik “7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”.
Tak berhenti di situ, MRadio sebuah komunitas radio kampus dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UMJ yang menghidupkan suasana lewat siaran bertema “Bukan Sembarang Olahraga”. Diskusi interaktif juga digelar bersama Senior Vice President BSI Islamic Ecosystem, Muhammad Syukron Habiby, yang mengulas “Lari Menuju Generasi Emas: Olahraga sebagai Investasi Masa Depan”.
Semakin sore, suasana kian semarak dengan penampilan band mahasiswa seperti Artadeva (Fakultas Ilmu Pendidikan), Qastalani (FEB), dan KSFH (Fakultas Hukum). Lagu-lagu mereka membangkitkan semangat peserta yang masih bertahan di area finish sambil menikmati hidangan UMKM lokal.
Lebih dari sekadar lomba, UMJ Run 2025 menjadi simbol energi kolektif antara kampus, alumni, dan masyarakat. Di usia ke-70, UMJ menunjukkan wajah baru: progresif, terbuka, dan adaptif dengan semangat zaman.
“Sinergi antara IKALUM dan kampus harus terus ditingkatkan. Inilah bentuk nyata alumni hadir untuk universitas,” tegas Muhajir.
Ia menutup dengan refleksi sederhana namun bermakna: “Kita ingin UMJ tidak hanya dikenal karena sejarahnya, tapi juga karena kekuatan alumninya. Bersama, kita jadikan UMJ semakin unggul, berdaya saing, dan berkemajuan.”
Be the first to comment