Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan (UMPP) resmi membuka rangkaian Wisuda ke-X Tahun Akademik 2024/2025, Selasa (21/10). Upacara akademik yang digelar di Aula Fikes 2 UMPP ini menandai dimulainya prosesi empat hari wisuda dengan total 565 lulusan dari berbagai fakultas.
Hari pertama diisi oleh kelompok wisudawan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) serta Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM), dengan jumlah total 152 lulusan. Mereka berasal dari delapan program studi, mulai dari D3 Akuntansi, S1 Akuntansi, S1 Ekonomi Syariah, S1 Manajemen (FEB), hingga D3 Manajemen Informatika, D3 Teknik Elektronika, D3 Teknik Mesin, dan S1 Informatika (FASTIKOM).
Kehadiran para lulusan dua fakultas ini menjadi simbol semangat baru UMPP dalam melahirkan generasi muda berjiwa wirausaha digital dan inovatif, sekaligus memperkuat peran universitas sebagai kampus inklusif dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Momen penuh haru terjadi saat pembacaan Ikrar Alumni yang dipimpin oleh Kirana Bidari, lulusan Prodi Ekonomi Syariah. Ikrar itu menjadi simbol komitmen para alumni untuk menjaga nama baik almamater dan mengamalkan ilmu bagi kemaslahatan masyarakat.

Dalam sambutannya, Rektor UMPP, Nur Izzah, menekankan bahwa wisuda bukan akhir dari perjalanan akademik, melainkan awal dari pengabdian nyata di tengah masyarakat.
“Lulusan UMPP diharapkan menjadi pribadi yang berintegritas, adaptif, dan peduli. Bukan hanya bangga atas gelar, tetapi mampu menghadirkan solusi bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.
Rektor juga menegaskan komitmen UMPP untuk terus menjadi kampus inklusif dan ramah difabel, membuka kesempatan seluas-luasnya bagi siapa pun untuk belajar dan berkembang tanpa diskriminasi.

Kebanggaan tersendiri dirasakan oleh Zaki Arslan, lulusan terbaik dari D3 Akuntansi yang memperoleh penghargaan atas prestasi akademiknya. Dalam sambutannya, Zaki mengenang perjuangan panjang selama studi, mulai dari kesulitan perkuliahan hingga semangat kebersamaan yang membentuk ketangguhan.
“Perjalanan kami bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang ketekunan dan dukungan banyak pihak. Terima kasih kepada para dosen dan sahabat yang telah menjadi bagian dari proses ini,” tuturnya.
Selain Zaki, suasana wisuda semakin haru dengan kehadiran Ika Rizqy Damayanti, mahasiswi tunarungu pertama UMPP dari Program Studi D3 Manajemen Informatika. Dalam sambutannya yang diterjemahkan melalui bahasa isyarat, Ika mengungkapkan rasa syukur kepada UMPP yang telah memberikan ruang bagi mahasiswa difabel untuk berkembang.
“Saya bangga bisa kuliah di UMPP, kampus yang membuka jalan bagi mahasiswa difabel. Semoga semakin banyak yang peduli dan mau belajar memahami kami,” ucapnya penuh haru.
Wisuda hari pertama ini menjadi komitmen UMPP terhadap pendidikan yang inklusif melalui program SAHDU (Sahabat Difabel UMPP). Program ini dirancang untuk mendukung mahasiswa difabel dalam proses belajar, sekaligus menumbuhkan empati dan kolaborasi di kalangan civitas akademika.
“Wisuda bukan penutup perjuangan, melainkan pembuka jalan menuju pengabdian dan inovasi,” tegas Rektor di penghujung acara.
Dengan semangat ini, UMPP meneguhkan diri sebagai kampus yang tidak hanya mencetak sarjana unggul, tetapi juga manusia berdaya dan berempati, siap menjadi agen perubahan di era digital yang inklusif.
Be the first to comment