Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) kembali menorehkan kiprah di tingkat nasional. Salah satu pustakawannya, Jamzanah Wahyu Widayati, dipercaya menjadi pembicara dalam Seminar Nasional Perpustakaan bertema “Integrasi Artificial Intelligence dalam Ekosistem Perpustakaan dan Pendidikan”, yang digelar oleh Universitas Muria Kudus (UMK) pada Rabu (29/10).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan peserta yang terdiri dari guru, pustakawan sekolah, serta tenaga kependidikan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dalam kesempatan itu, Jamzanah—yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Jawa Tengah—membawakan materi berjudul “Smart Library, Smart Librarian: Menyambut AI dengan Bijak.”
Menurut Jamzanah, perkembangan Artificial Intelligence (AI) bukan sekadar tren teknologi, melainkan bagian dari transformasi layanan informasi di dunia pendidikan. “AI menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi pustakawan. Teknologi ini dapat membantu dalam layanan chatbot referensi, sistem rekomendasi bacaan, klasifikasi otomatis, hingga analisis perilaku pengguna. Dengan AI, pustakawan bisa bekerja lebih efisien sekaligus memperluas akses informasi bagi pemustaka,” jelasnya.
Ia menambahkan, penerapan AI membawa manfaat nyata bagi pendidikan. Di perguruan tinggi, AI mendukung riset dan manajemen repositori akademik, sementara di sekolah, AI memperkuat literasi digital dan menciptakan pengalaman belajar yang lebih interaktif.
Namun, di balik manfaatnya, Jamzanah juga menyoroti risiko yang perlu diwaspadai. “Kita perlu berhati-hati terhadap bias algoritma, penyebaran informasi salah (AI hallucination), pelanggaran privasi, serta penurunan kemampuan berpikir kritis pengguna,” ujarnya.
Karena itu, menurutnya, pustakawan memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga integritas informasi. “Pustakawan harus memastikan hasil AI tetap kredibel—dengan memverifikasi sumber, menilai relevansi, dan menjadikan AI sebagai alat bantu, bukan sumber utama,” tambahnya.
Jamzanah menutup sesi dengan ajakan untuk memandang AI secara positif. “AI bukanlah lawan, melainkan kawan. Jika dimanfaatkan secara bijak, etis, dan kritis, teknologi ini akan memperkuat peran pustakawan sebagai fasilitator literasi sekaligus penjaga kebenaran informasi.”
Partisipasi aktif pustakawan UNIMMA di forum nasional ini menunjukkan komitmen universitas dalam memperkuat literasi digital dan ekosistem pengetahuan di era transformasi teknologi yang semakin pesat.
Be the first to comment