Gerakan Hijau Muhammadiyah di Tanah Papua: UNIMUDA Sorong Gagas Blue Carbon Project dan Ekonomi Biru

UNIMUDA Sorong Gagas Blue Carbon Project dan Ekonomi Biru
UNIMUDA Sorong Gagas Blue Carbon Project dan Ekonomi Biru

Dari tepian laut Kampung Mibi, Kabupaten Sorong, tumbuh gelombang perubahan hijau yang berangkat dari akar mangrove. Melalui Blue Carbon Project, Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong menghadirkan inisiatif ekologis yang memadukan ilmu pengetahuan, kearifan lokal, dan semangat kepemudaan dalam membangun ekonomi biru yang berkelanjutan.

Program ini menjadi bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digagas oleh tim UNIMUDA Sorong: Muh. Ishar Difinubun, Yoga Andriyan, dan Yusron Difinubun — bekerja sama dengan Kemendiktisaintek dan para pemuda Kampung Mibi. Tujuan dari program tersebut untuk menjaga ekosistem mangrove sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

“Kami ingin menunjukkan bahwa menjaga alam bukan berarti meninggalkan ekonomi. Justru di sinilah masa depan ekonomi biru itu tumbuh,” ujar Muh. Ishar Difinubun, Ketua Tim Pengabdian UNIMUDA Sorong, Rabu (12/11).

Dari Konservasi Menuju Transformasi Ekonomi

Blue Carbon Project menjadi tonggak penting dalam mengkombinasikan konservasi lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi lokal. Melalui kegiatan ini, masyarakat Mibi diajak memahami bahwa hutan mangrove bukan sekadar benteng alami dari abrasi dan tsunami, tetapi juga penyimpan karbon bernilai ekonomi dan sumber kehidupan yang berkelanjutan.

Kegiatan di lapangan mencakup sosialisasi, pelatihan teknologi tepat guna, hingga pendampingan digitalisasi ekosistem mangrove. Beberapa teknologi yang diterapkan antara lain:

  • Dissolved Oxygen Meter, Refraktometer, GPS, dan Termometer untuk monitoring kualitas ekosistem;
  • USGS Landsat 8 dan software ER-MAPPER untuk pemetaan kawasan mangrove;
  • Calculator Carbon ECOSISTEM, inovasi tim pengabdian untuk menghitung potensi karbon biru;
  • serta Portal ECOSISTEM, platform digital yang dikembangkan untuk memudahkan masyarakat mengelola data lingkungan dan ekonomi mangrove.

Selain itu, para Pemuda Kampung Mibi juga dibekali keterampilan editing dan manajemen hasil hutan mangrove agar dapat mengembangkan produk ekonomi kreatif berbasis sumber daya alam lokal.

“Kami tidak hanya belajar pengetahuan Blue Carbon Project, tapi menanam pengetahuan dan masa depan. Sekarang kami tahu bahwa setiap pohon punya nilai ekonomi, punya makna bagi dunia,” tutur Fery Sapisa, salah satu Pemuda Kampung Mibi.

Dari Akar Mangrove, Tumbuh Harapan Baru

Blue Carbon Project bukan sekadar kegiatan pengabdian, melainkan gerakan sosial-ekologis Muhammadiyah di Tanah Papua. Melalui pendekatan ilmiah dan pemberdayaan komunitas, UNIMUDA Sorong menunjukkan peran perguruan tinggi Muhammadiyah sebagai pelopor transformasi berkelanjutan — dari kampus, untuk bumi, dan kemanusiaan.

Program ini juga memperkuat posisi UNIMUDA Sorong sebagai salah satu PTMA yang aktif dalam isu green campus dan ekonomi biru di kawasan timur Indonesia.

“Dari akar mangrove, tumbuh harapan. Dari pemuda Mibi, lahir gerakan ekonomi biru Nusantara,” pungkas Ishar Difinubun penuh optimisme.

Dengan semangat kolaborasi, Blue Carbon Project diharapkan menjadi model inspiratif bagi kampung-kampung pesisir lainnya di Papua Barat Daya dan seluruh Indonesia — bahwa menjaga bumi dapat berjalan seiring dengan membangun kesejahteraan manusia.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*