UM Bima Tambah Dua Doktor Baru, Perkuat Arah Pengembangan SDM Menuju Kampus Unggul 2028

UM Bima Tambah Dua Doktor Baru, Perkuat Arah Pengembangan SDM Menuju Kampus Unggul 2028
UM Bima Tambah Dua Doktor Baru, Perkuat Arah Pengembangan SDM Menuju Kampus Unggul 2028

Universitas Muhammadiyah Bima (UM Bima) kembali meneguhkan komitmennya dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia. Dua dosen muda resmi bergabung sebagai doktor baru setelah menuntaskan studi doktoral di kampus ternama tanah air. Mereka adalah Sutriawan, lulusan Program Doktor Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro (UDINUS) Semarang, serta M. Noris, lulusan Program Doktor Pendidikan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Keduanya menambah daftar dosen bergelar doktor di UM Bima menjadi 38 orang, sebuah capaian penting sebagai bagian dari roadmap besar kampus dalam menyiapkan transformasi menuju Kampus Unggul 2028, di mana 80 persen dosen ditargetkan sudah meraih gelar doktor.

Rektor UM Bima, Ridwan, menyampaikan bahwa kehadiran dua doktor baru ini bukan sekadar penambahan jumlah SDM, tetapi juga penguatan kapasitas akademik kampus.

“Alhamdulillah, ini kabar menggembirakan bagi keluarga besar UM Bima. Kehadiran doktor baru memberi energi baru dalam pengembangan riset, inovasi, dan peningkatan mutu akademik,” ujarnya, Jum’at (5/12).

Ridwan menegaskan bahwa kualitas SDM menjadi salah satu penopang utama menuju kampus yang unggul dan berdaya saing, baik secara nasional maupun regional.

Sutriawan menamatkan studi doktoralnya dengan fokus pada Artificial Intelligence, khususnya Natural Language Processing (NLP) dan teknologi digital. Ia juga tercatat sebagai Doktor Ilmu Komputer pertama di Pulau Sumbawa, sebuah pencapaian yang memperkuat posisi UM Bima dalam pengembangan teknologi dan inovasi digital.

Expertise-nya diharapkan memperkaya pengembangan transformasi digital kampus, penguatan riset komputasi & AI, dan sistem pembelajaran berbasis teknologi.

Sementara Noris menyelesaikan pendidikan doktoral di usia yang sangat muda, yakni 28 tahun 4 bulan, menjadikannya salah satu doktor termuda UM Bima. Risetnya berfokus pada inovasi pembelajaran dan pengembangan kualitas pendidikan.

Kontribusinya diproyeksikan memperkuat pengembangan kurikulum, peningkatan mutu pembelajaran, dan implementasi model pendidikan modern di berbagai prodi.

Rektor menambahkan, bertambahnya doktor akan berdampak strategis pada pengembangan keilmuan, terutama untuk perluasan program magister, perencanaan pembukaan program doktor, peningkatan publikasi ilmiah bereputasi, serta kolaborasi riset tingkat nasional dan internasional.

UM Bima terus mendorong para dosen untuk melanjutkan studi doktoral sebagai bagian dari transformasi menuju universitas yang unggul, berkarakter, dan berdampak.

Dengan bergabungnya dua doktor baru ini, UM Bima semakin mantap melangkah menuju visi besar 2028. Kampus berharap pengalaman, kompetensi, dan gagasan inovatif kedua doktor tersebut mampu mendorong ekosistem akademik yang produktif, sekaligus memberi manfaat luas bagi masyarakat Bima dan NTB.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*