Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Tamiang sejak akhir November 2025 meninggalkan dampak kemanusiaan yang serius. Sejumlah desa dilaporkan rusak berat, akses transportasi terputus, dan ribuan warga terpaksa mengungsi di tengah keterbatasan layanan kesehatan serta meningkatnya risiko penyakit pascabanjir.
Merespons situasi darurat tersebut, Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mengerahkan Emergency Medical Team (EMT) untuk membantu penanganan kesehatan warga terdampak. Rektor Unismuh Makassar, Dr. Abd. Rakhim Nanda, secara resmi melepas tim medis tersebut pada Sabtu, 20 Desember 2025, bertempat di Ruang Rektor Lantai 17 Gedung Iqra Unismuh Makassar.
Pelepasan tim turut dihadiri Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Unismuh Makassar, Suryani As’ad, beserta jajaran pimpinan fakultas. Tim dijadwalkan bertugas di Aceh Tamiang selama 21–30 Desember 2025.
Ketua Tim EMT Unismuh Makassar, Muh. Ihsan Kitta, menjelaskan bahwa tim medis yang diberangkatkan berjumlah 10 personel. Mereka terdiri atas dua dokter spesialis, satu dokter umum, tiga perawat, satu bidan, satu tenaga kefarmasian, serta dua mahasiswa profesi dokter (koas).
“Tim ini merupakan gabungan dosen FKIK Unismuh Makassar dan tenaga kesehatan dari RS PKU Muhammadiyah Unismuh Makassar. Kegiatan ini menjadi bagian dari Program Pengabdian kepada Masyarakat Tanggap Bencana Banjir dan Longsor Sumatera Batch II yang diprogramkan oleh Kemendiktisaintek,” ujar dr. Ihsan.
Kehadiran tim medis tersebut difokuskan pada layanan kesehatan dasar, penanganan kasus pascabanjir, serta upaya pencegahan penyakit menular yang kerap muncul di lokasi pengungsian.
Selain mengerahkan tenaga medis, EMT Unismuh Makassar juga membawa bantuan logistik kesehatan berupa sekitar 200 kilogram obat-obatan dan alat kesehatan dengan nilai kurang lebih Rp40 juta. Tim turut menyalurkan 300 set hygiene kit untuk mendukung kebersihan lingkungan dan menekan risiko penyebaran penyakit di tengah kondisi darurat.
Langkah ini dinilai penting mengingat bencana hidrometeorologi kerap diikuti meningkatnya kasus infeksi saluran pernapasan, penyakit kulit, diare, serta gangguan kesehatan lainnya.
Pengiriman EMT ke Aceh Tamiang menegaskan komitmen Unismuh Makassar sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) dalam menjalankan pengabdian kepada masyarakat berbasis keilmuan dan nilai kemanusiaan.
Melalui aksi tanggap bencana ini, Unismuh Makassar tidak hanya hadir sebagai institusi pendidikan, tetapi juga sebagai kekuatan sosial yang aktif merespons krisis kemanusiaan. Kehadiran tim medis diharapkan dapat membantu meringankan beban para penyintas sekaligus mempercepat pemulihan layanan kesehatan di wilayah terdampak.
Be the first to comment