
Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Bambang Setiaji, mengajak umat Islam untuk menggelorakan jihad kewiraswastaan di dunia Islam sebagai upaya strategis untuk memperbaiki keadaan ekonomi. Menurutnya, jihad ini sangat penting untuk menyelamatkan umat dari kekalahan yang disebabkan oleh kurangnya kekuatan ekonomi.
Bambang menekankan bahwa di era industrialisasi saat ini, kewiraswastaan harus berlandaskan riset yang mendalam. Ia mengingatkan bahwa pengusaha di luar negeri telah berhasil berinovasi dan melahirkan produk-produk terbaru melalui proses penelitian yang ketat dan investasi yang substansial.
“Kekalahan dalam kewirausahaan mencerminkan kekalahan dalam berbagai aspek kemajuan, termasuk manajemen dan teknologi. Tanpa kewiraswastaan, semua itu tidak akan terwujud,” ujarnya pada Jum’at (4/10) di Unismuh Makassar.
Lebih dari sekadar memajukan bangsa, kewiraswastaan juga berfungsi vital dalam menciptakan lapangan kerja. Menurut Bambang, pemberian pekerjaan merupakan jalan untuk mengatasi kefakiran, yang ia sebut lebih menakutkan daripada kemiskinan. “Orang fakir adalah mereka yang tidak memiliki penghasilan sama sekali, sedangkan orang miskin masih memiliki pendapatan, meski kecil,” jelasnya.
Bambang menegaskan bahwa kewiraswastaan memiliki posisi terhormat dalam Islam, setara dengan perbuatan berzakat dan bersedekah, karena menciptakan lapangan kerja adalah bentuk amal yang sangat mulia.
Dia juga menggambarkan potensi besar dunia Islam yang dapat bangkit melalui sinergi antara modal yang kuat. Seperti yang dimiliki negara-negara Timur Tengah, dengan sumber daya manusia yang terdidik dan siap kerja. Dengan sekitar 2,5 miliar umat Islam, pasar ini menjadi sangat menjanjikan dan sedang menjadi incaran pengusaha besar dari seluruh dunia. Termasuk Indonesia yang merupakan salah satu pasar terbesar.
Dengan semangat jihad kewiraswastaan ini, diharapkan umat Islam dapat meraih kemajuan ekonomi yang signifikan dan berkontribusi positif bagi pembangunan masyarakat. []ic
Be the first to comment