Empat Alumni UMY Lulus dari Program MoA UMY–UniMAP, Kembangkan Inovasi Medis Berbasis AI

Alumni UMY Teknik Elektro

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat kolaborasi internasional di bidang riset dan pendidikan. Empat alumni Program Studi Teknik Elektro UMY resmi menjadi lulusan perdana program pascasarjana hasil kerja sama riset antara UMY dan Universiti Malaysia Perlis (UniMAP).

Keempat alumni tersebut telah menyelesaikan ujian pendadaran (VIVA Voce) pada Selasa (11/11) sebagai bagian dari program Master of Mechatronic Engineering UniMAP. Program ini dilaksanakan berdasarkan Memorandum of Agreement (MoA) yang ditandatangani kedua universitas pada tahun 2023.

Riset AI untuk Diagnosis Medis

Penelitian kolaboratif antara UMY dan UniMAP berfokus pada pengembangan sistem klasifikasi dan diagnosis medis berbasis kecerdasan buatan (AI) dan teknologi pengolahan citra. Keempat mahasiswa tersebut dibimbing oleh Yessi Jusman dosen Teknik Elektro UMY, dengan topik riset yang saling berkaitan dalam penerapan teknologi medis.

Salah satu lulusan, Masayu Alya Nuraini, menjelaskan bahwa sidang terakhir dalam kelompoknya membahas sistem deteksi kanker serviks yang dikembangkan oleh Maryza Intan Rahmawati.

“Alhamdulillah, sistem yang kami rancang mampu mencapai tingkat akurasi hingga 99 persen. Ini membuktikan bahwa sistem ini sudah sangat layak digunakan sebagai alat bantu diagnosis medis di rumah sakit,” ujar Masayu saat ditemui, (11/11).

Selain penelitian kanker serviks, tiga sidang sebelumnya juga membahas topik riset lain, yaitu:

  1. Klasifikasi Tulang Belakang (Spine) – Julnila Husna Lubis (28 Oktober)

  2. Deteksi Malaria – Wikan Tyassari (31 Oktober)

  3. Klasifikasi Karies Gigi – Masayu Alya Nuraini (3 November)

Topik penelitian Masayu berjudul “Intelligent Classification for Dental Caries Levels Using Periapical Radiographic Image Analysis”. Penelitian tersebut dilakukan bekerja sama dengan Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) UMY, dan telah mengikuti seluruh prosedur etik penelitian medis yang berlaku.

Beberapa topik riset yang dikembangkan juga merupakan hasil pengembangan dari program hibah riset nasional KEMENDIKTISAINTEK Kemendikbudristek, yang melibatkan dosen-dosen UMY dalam kolaborasi penelitian bersama UniMAP.

Fokus pada Riset dan Publikasi Internasional

Menurut Masayu, program joint research UMY–UniMAP menjadi pilihan menarik karena sistem perkuliahannya berbasis full research. Mahasiswa hanya mengikuti perkuliahan satu semester untuk mata kuliah Research Methodology, kemudian fokus sepenuhnya pada penelitian.

“Keunggulannya, kami bisa menjalani riset internasional dengan bimbingan dosen dari dua universitas, namun tetap bisa tinggal di Indonesia dan bekerja. Pengalaman ini sangat berharga bagi kami,” jelasnya.

Program ini juga berhasil menghasilkan luaran publikasi ilmiah yang signifikan. Setiap mahasiswa dalam kelompok perdana ini telah menerbitkan tiga artikel ilmiah dan sedang menyusun satu naskah jurnal tambahan, dengan afiliasi ganda UMY dan UniMAP.

Pencapaian ini menjadi bukti konkret bahwa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta tidak hanya berfokus pada pendidikan berbasis nilai, tetapi juga aktif dalam mendorong riset inovatif di tingkat internasional.

Melalui kerja sama strategis dengan UniMAP, UMY terus memperluas kontribusinya dalam pengembangan teknologi medis berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

“Ini merupakan langkah nyata UMY dalam memperkuat posisi Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) sebagai pusat inovasi dan penelitian berkelas dunia,” ujar Dr. Yessi Jusman.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*