FKIK Unismuh dan USIM Sepakati Program Mobilitas Mahasiswa Sarjana, Perkuat Jejaring Akademik Internasional

FKIK Unismuh dan USIM Sepakati Program Mobilitas Mahasiswa Sarjana, Perkuat Jejaring Akademik Internasional
FKIK Unismuh dan USIM Sepakati Program Mobilitas Mahasiswa Sarjana, Perkuat Jejaring Akademik Internasional

Upaya internasionalisasi pendidikan tinggi Muhammadiyah kembali menguat. Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dan Faculty of Medicine and Health Sciences (FPSK) Universiti Sains Islam Malaysia (USIM) resmi menyepakati pengembangan student mobility program bagi mahasiswa tingkat sarjana. Kesepakatan tersebut dirumuskan dalam rangkaian international benchmarking FKIK Unismuh di Kampus FPSK USIM, Nilai, Malaysia, pada 24 November 2025.

Program ini dirancang membuka akses bagi mahasiswa FKIK Unismuh untuk mengikuti rangkaian kegiatan akademik lintas negara, mulai dari perkuliahan intensif, riset, short course, hingga praktik laboratorium di USIM selama satu bulan. Skema serupa juga ditawarkan bagi mahasiswa USIM yang ingin menempuh pembelajaran di Unismuh, khususnya pada bidang unggulan masing-masing institusi.

Wakil Dekan I FKIK Unismuh, Andi Weri Sompa, menilai kesepakatan ini sebagai langkah strategis untuk memperkaya pengalaman akademik mahasiswa di tingkat global.

“Program satu bulan ini memberi kesempatan bagi mahasiswa undergraduate untuk belajar di lingkungan kampus yang berbeda, bekerja di laboratorium modern, dan berinteraksi langsung dengan staf akademik lintas negara,” ujarnya.

Diskusi kedua pihak juga membahas struktur kegiatan yang akan diterapkan, mulai dari kuliah intensif, penguatan metodologi riset, praktik di laboratorium, pembelajaran tatap muka, hingga model collaborative supervision antara dosen Unismuh dan USIM.

Koordinator International Office FKIK Unismuh, Maharida, menyebutkan bahwa program ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam mendorong internasionalisasi fakultas.

“Mahasiswa tidak hanya pulang membawa teori, tetapi juga pengalaman riset dan paparan lingkungan akademik berstandar internasional. Ini akan memperkaya kapasitas mereka sebagai calon tenaga kesehatan profesional,” jelasnya.

Ia menambahkan, program ini juga berpotensi membuka peluang kolaborasi lanjutan antara kedua fakultas, baik dalam bidang penelitian, publikasi, maupun pertukaran dosen.

Dari pihak USIM, dukungan datang dari Wakil Dekan Bidang Akademik FPSK, Nadeeya. Ia menegaskan bahwa student mobility program merupakan bagian penting dari perluasan jaringan akademik internasional yang tengah dikembangkan USIM.

“Kami siap mendukung implementasi program ini dan mendorong mahasiswa USIM untuk berpartisipasi aktif,” ucapnya.

Dalam kunjungan tersebut, delegasi FKIK Unismuh meninjau berbagai fasilitas akademik dan riset USIM, seperti ruang kuliah, Clinical Skill Lab, OSCE Center, serta fasilitas penelitian biomedis. Tinjauan ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kesiapan USIM dalam menyelenggarakan program berbasis pengalaman langsung.

Menjelang pelaksanaan program pada Desember 2025, kedua universitas akan memfinalisasi kurikulum singkat, mekanisme penerimaan mahasiswa, serta desain kegiatan akademik yang akan dijalankan.

Program mobilitas ini diharapkan menjadi langkah awal internasionalisasi mahasiswa FKIK Unismuh sekaligus memperkuat hubungan akademik antara Unismuh dan USIM di tingkat sarjana.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*