Mahasiswa baru Prodi Pendidikan Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) tampak begitu antusias dalam menggali Sejarah Muhammadiyah di Kampung Kauman, Kota Yogyakarta, Rabu (10/01/2024). Kedatangan mereka di kampung kelahiran Muhammadiyah ini adalah bagian dari kegiatan Heritage Walking Trip dalam mata kuliah Studi Kemuhammadiyahan yang diampu oleh Naufal Ahmad Rijalul Alam. “Kunjungan kami ke kampung Kauman ini bertujuan untuk mengenalkan mahasiswa, sekaligus menelusuri sejarah berdirinya Muhammadiyah yang dipelopori oleh K.H Ahmad Dahlan di kampung yang menjadi warisan budaya ini,” ujar Naufal.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Muhammadiyah Heritage Trip (MHT), yang diwakili oleh Pak Edi selaku pemandu mahasiswa PAI selama melakukan napak tilas. Dalam momen tersebut beliau menceritakan tentang sejarah awal berdirinya Muhammadiyah beserta para tokoh yang tinggal di kampung Kauman, serta menjelaskan bangunan-bangunan bersejarah yang ada di kampung tersebut.
Lokasi yang dikunjungi para mahasiswa antara lain Taman Kanak-Kanak ‘Aisyiyah Bustanul Athfal Kauman, Langgar Kidul KH. Ahmad Dahlan, Musholla ‘Aisyiyah Khusus Wanita, SD, makam Nyai Walidah, rumah Ki Bagus Hadikusumo dan masjid Gede Kauman.
“Mata kuliah studi Kemuhammadiyah memberikan gambaran kepada kami tentang sejarah Muhammadiyah secara teori. Tetapi kegiatan ini akhirnya menjawab penasaran kami karena akhirnya kami melihat secara langsung peninggalan Muhammadiyah yang sampai saat ini masih dirasakan manfaatnya oleh warga yang tinggal kampung Kauman,” ujar Shalahuddin Al-Ayyubi, salah satu mahasiswa PAI.
Rombongan berjumlah 61 mahasiswa yang dipimpin oleh Muhammad Reza ini melakukan trip kurang lebih selama dua jam. Raut puas Nampak di wajah mereka setelah mengelilingi kampung Kauman yang menjadi salah satu kebanggaan warga Muhammadiyah.
“Saya sendiri takjub dengan kondisi kampung Kauman yang masih terjaga keasliannya, sesuai dengan yang saya pelajari di buku-buku Muhammadiyah. Semoga kami sebagai kader Muhammadiyah mampu meneruskan estafet perjuangan KH. Ahmad Dahlan,” pungkasnya.
Be the first to comment