
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melalui Program Studi Teknologi Rekayasa Otomotif (TRO) melahirkan inovasi baru berupa program konversi sepeda motor bensin menjadi motor listrik. Terobosan ini tidak hanya mendukung program elektrifikasi kendaraan yang sedang digencarkan pemerintah, tetapi juga memberi peluang bagi motor tua agar tetap berdaya guna dengan teknologi ramah lingkungan.
Inovasi ini digagas oleh tim TRO UMY di bawah bimbingan Ir. Zuhri Nurisna, S.T., M.T.. Menurutnya, program konversi sangat potensial terutama untuk motor-motor lawas yang sudah tidak diproduksi dan sulit mendapatkan suku cadang.
“Dengan konversi, motor yang nilai jualnya sudah turun bisa kembali bermanfaat sekaligus membantu pengurangan konsumsi BBM,” ungkap Zuhri, Rabu (13/8).
Salah satu contoh unit yang telah dikonversi adalah Honda CS-1 keluaran 2007. Mesin bensin dilepas dan diganti dengan motor listrik tipe BLDC mid-drive 2 kW, sesuai standar pemerintah untuk kapasitas 125–150 cc. Hasilnya, biaya operasional bisa dihemat hingga 75 persen dibandingkan motor bensin, sementara biaya perawatan jauh lebih murah dan sederhana.
Motor Tua Bernilai Kembali lewat Teknologi Konversi
Proses konversi yang dikerjakan mahasiswa TRO UMY ini membutuhkan waktu sekitar enam bulan. Namun, jika desain master sudah tersedia, pengerjaan dapat dipersingkat menjadi hanya dua minggu.
Zuhri menegaskan bahwa teknologi ini bisa diterapkan pada berbagai jenis motor, meskipun setiap model membutuhkan penyesuaian desain.
Lebih jauh, ia menargetkan agar Laboratorium Otomotif TRO UMY dapat diakui sebagai bengkel konversi resmi mitra Kementerian ESDM. Dengan status tersebut, motor hasil konversi akan mendapat legalitas berupa pelat nomor bergaris biru.
“Harapannya, laboratorium ini bisa menjadi bengkel resmi terdaftar. Jadi masyarakat yang ingin mempertahankan desain motornya tetap bisa melaju dengan teknologi ramah lingkungan secara legal,” tambahnya.
Inovasi konversi motor bensin ke listrik yang dikembangkan UMY menjadi bukti kontribusi Perguruan Tinggi Muhammadiyah dalam menjawab tantangan energi berkelanjutan. Selain berfungsi sebagai proyek akademik mahasiswa, teknologi ini berpotensi memberi solusi praktis bagi masyarakat sekaligus mendukung transisi energi nasional menuju transportasi hijau.
Be the first to comment