
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menggelar acara pelepasan calon mahasiswa baru yang akan berangkat ke International Islamic University Islamabad (IIUI), Pakistan. Pelepasan dilaksanakan pada Jumat (24/01) secara hybrid, dengan lokasi utama di Kantor PP Muhammadiyah Jakarta. Hadir dalam kesempatan itu Yayah Khisbiyah dan Bunyan Saptomo dari Lembaga Hubungan dan Kerja Sama Internasional (LHKI) PP Muhammadiyah.
Turut hadir Zulfikar Audia Pratama BS, sebagai alumni IIUI sekaligus Wakil Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Pakistan 2023/2024. Zulfikar hadir untuk mendampingi para calon mahasiswa dan menyampaikan harapan besar terkait dengan kerjasama internasional Muhammadiyah. Menurutnya, tujuan kedatangannya adalah untuk menjalin hubungan lebih erat dengan PP Muhammadiyah sekaligus meminta nasehat terkait perjalanan para mahasiswa yang akan menjadi kader diaspora Muhammadiyah di Pakistan.
“Silaturahmi ini sekaligus menjadi kesempatan untuk meminta arahan bagi mahasiswa yang akan berangkat. Kami juga berharap dapat menggali potensi beasiswa bagi kader-kader PCIM Pakistan yang akan datang ke Indonesia untuk melanjutkan pendidikan mereka,” ujar Zulfikar.
Yayah Khisbiyah dan Bunyan Saptomo, sebagai perwakilan LHKI, menyambut baik kunjungan tersebut. Keduanya menggarisbawahi pentingnya peran diaspora Muhammadiyah di luar negeri, khususnya di Pakistan. Yayah menekankan pentingnya mahasiswa yang berangkat untuk aktif berpartisipasi dalam organisasi PCIM dan PCIA Pakistan serta menjaga komunikasi yang erat dengan LHKI PP Muhammadiyah. Ia juga mengingatkan agar mahasiswa kreatif dalam merancang program-program yang bermanfaat. Seperti pengajuan beasiswa, yang dapat langsung diproses melalui Biro Kerja Sama Urusan Luar Negeri.
“Mahasiswa harus memiliki inisiatif untuk merancang program yang bisa mendukung perkembangan Muhammadiyah di luar negeri. Kami di sini siap memberikan dukungan penuh, kalian tidak sendirian,” tegas Yayah.
Bunyan Saptomo, menambahkan bahwa penting bagi mahasiswa untuk segera melapor ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad setibanya di Pakistan. Menurutnya, KBRI adalah pintu utama yang menyediakan berbagai dukungan bagi mahasiswa Indonesia di luar negeri. Oleh karena itu, menjaga hubungan baik dengan pihak KBRI akan sangat membantu kelancaran studi mereka.
“KBRI adalah support system utama di luar negeri. Mahasiswa harus menjalin komunikasi yang baik dengan KBRI untuk memastikan semuanya berjalan lancar,” kata Bunyan.
Dengan adanya dukungan dan koordinasi yang kuat antara PP Muhammadiyah, LHKI, serta KBRI, diharapkan mahasiswa yang berangkat bisa menjadi kader diaspora Muhammadiyah yang berprestasi dan membawa manfaat besar bagi hubungan internasional Muhammadiyah.
Momen ini menjadi langkah penting dalam memperluas jaringan internasional Muhammadiyah, khususnya dalam bidang pendidikan. PP Muhammadiyah berharap ke depan, lebih banyak mahasiswa Muhammadiyah yang dapat berpartisipasi dalam program beasiswa internasional serta memperkuat peran Muhammadiyah dalam kancah global. []ic
Be the first to comment