Ajang pemeringkatan perguruan tinggi rasanya hampir dilakukan setiap saat. Semakin hari, semakin banyak kategori-kategori baru muncul untuk merangking perguruan tinggi di seluruh dunia. Sebut saja misalnya ada Green Metrics UI yang berfokus pada kelestarian lingkungan perguruan tinggi. Kemudian ada 4International College and Universities (4ICU) berdasarkan popularitas website, Webometrics yang mempunyai fokus promosi publikasi yang dilakukan perguruan tinggi melalui website. Dan masih banyak lagi pemeringkatan-pemeringkatan lainnya.
UNS Jawametrik 2021
Baru-baru ini, Universitan Negeri Sebelas Maret (UNS) mengeluarkan pemeringkatan dengan katogeri unik. Ia adalah UNS Jawametrik 2021 yang dikeluarkan oleh Pusat Unggulan Iptek (PUI) Javanologi UNS. Program ini merupakan sistem pemeringkatan budaya jawa untuk lembaga internasional di seluruh dunia.
Profesor Sahid Teguh Widodo, Kepala PUI Javanologi UNS mengatakan bahwa program ini merupakan tindak lanjut dari rintisan tahun 2017 lalu melalui penyelenggaraan International Award Summit on Javanesse Culture.
“UNS Jawametrik 2021 selain sebagai model pemeringkatan, merupakan program berbasis IT yang dirancang guna memberi informasi akurat institusi atau lembaga pengembang dan penangkar budaya Jawa di dalam dan luar negeri,” ungkap Profesor Sahid Teguh Widodo seperti dilansir dalam iNews.id.
Data dan informasi yang berasal dari UNS Jawametrik akan menginformasikan tentang pusat kegiatan dan riset, acara budaya, sumber daya, kepakaran, serta artefak budaya Jawa di seluruh dunia. Sehingga memungkinkan lembaga-lembaga untuk terhubung dan berkolaborasi secara global.
Peserta UNS Jawametrik 2021
Hingga awal 2021, tercatat calon peserta dalam UNS Jawametrik 2021 mencapai 104 institusi. 38 institusi dari Benua Amerika, 47 institusi di Benua Asia, 13 institusi benua Australia, dan 6 lainnya dari benua Afrika. Dari 104 peserta tersebut kemudian dikerucutkan menjadi 27 peserta dan selanjutnya diambil 10 besar.
Hasil dari pemeringkatan UNS Jawametrik 2021 menyebutkan bahwa UNS menduduki peringkat pertama. Kemudian disusul Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diperingkat ke dua, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) di peringkat ke tiga. Peringkat ke empat diraih oleh Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta dan kelima Universitas Indonesia (UI).
Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menyususl diperingkat keenam, disusul oleh Universitas Negeri Semarang (UNNES), dan peringkat ke delapan ISI Surakarta. Menariknya, dua peringkat setelahnya disabet oleh dua universitas asal luar negeri. Yakni Universitas Leiden Belanda di peringkat ke sembilan dan Australian National University (ANU) di peringkat kesepuluh.
Pemeringkatan tersebut didasarkan pada 11 kriteria yakni institusi kajian Jawa, akademisi kajian Jawa, penelitian kajian Jawa, literatur dan koleksi pustaka kajian Jawa, kolaborasi dan kerja sama yang berkaitan dengan kebudayaan Jawa, dan acara atau kegiatan yang berkaitan dengan kebudayaan Jawa. Kriteria selanjutnya adalah koleksi artefak Jawa, aksi bernilai kebudayaan dan norma Jawa, penggunaan Bahasa Jawa, pengakuan atau penghargaan yang diakui institusi lain yang berkaitan dengan budaya Jawa, dan digitalisasi berbasis teknologi kebudayaan Jawa.
Profesor Sahid Teguh berharap sistem pemeringkatan ini dapat dimanfaatkan oleh institusi kebudayaan maupun perguruan tinggi untuk berbagi informasi dan bekerja sama dalam memajukan kebudayaan global. (Sraii)
Penulis : Sri Fatimah
Editor : Sakinah/Uke
Be the first to comment