Sebanyak 69 mahasiswa STIE Muhammadiyah Cilacap resmi diterjunkan dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik periode Agustus 2025. Program yang berlangsung selama sebulan penuh ini mengusung tema “Membangun Dari Desa Menuju Cilacap Maju Dan Besar Mandiri dan Sejahtera Ekonomi”.
Dalam pelaksanaan KKN tahun ini, STIE Muhammadiyah Cilacap mengadopsi pendekatan komprehensif dengan menyebar mahasiswa ke berbagai lokasi strategis. Komposisi mahasiswa terdiri dari 18 mahasiswa putra dan 51 mahasiswa putri yang akan bertugas di beberapa wilayah prioritas.
Sebanyak 55 mahasiswa ditempatkan di 5 kecamatan di Kabupaten Cilacap, meliputi Desa Grugu dan Mentasan di Kecamatan Kawunganten, Desa Jangrana di Kesugihan, Karangkemiri di Maos, serta Banjareja di Nusawungu. Sementara itu, 12 mahasiswa lainnya akan mengabdi di Desa Longkeyang dan Bodeh, Pemalang. Keunikan program tahun ini adalah adanya 2 mahasiswa yang mengikuti program KKN Internasional.
Sinergi Akademik dan Implementasi Lapangan
Warsono, Ketua STIE Muhammadiyah Cilacap, menekankan pentingnya program KKN sebagai jembatan antara teori akademik dan praktik lapangan.
“Mahasiswa kami memiliki bekal ilmu yang cukup dari bangku kuliah, namun aspek implementasi di lapangan masih perlu diasah. KKN menjadi wadah ideal untuk mengaktualisasikan keilmuan dalam konteks nyata,” ungkapnya saat acara penyerahan di Desa Jangrana, Kesugihan, Jumat (1/8/2025).
Sebagai bagian dari Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA), STIE Muhammadiyah Cilacap, terus berkomitmen dan berkontribusi dalam pembangunan daerah Cilacap melalui keterlibatan aktif mahasiswa dalam berbagai program kemasyarakatan.
Habib Ghozali, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap, melihat program KKN sebagai sarana pembinaan karakter mahasiswa. Program ini dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan kedewasaan mahasiswa dalam menghadapi isu-isu sosial kemasyarakatan.
“Melalui interaksi langsung dengan masyarakat, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kepedulian yang tinggi terhadap permasalahan sosial dan memiliki tanggung jawab besar dalam penyelesaiannya,” jelasnya.
Salah satu program inovatif yang diusung dalam KKN ini adalah penanggulangan stunting melalui distribusi produk “RendangMu” dalam kemasan kaleng. Produk yang telah lama menjadi hasil kerjasama dengan pemerintah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan gizi masyarakat.
PDM Cilacap menawarkan bantuan ini kepada pemerintah desa. Mulai akses proposal untuk mendukung program penanggulangan stunting di tingkat grassroot.
Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman, melalui Kepala Bapeda Cilacap Sujito, menyambut positif program KKN ini. Pemerintah daerah berharap mahasiswa dapat mengambil peran aktif dalam mengatasi permasalahan mendasar yang menjadi prioritas nasional.
“Program ini sangat sinkron dengan agenda pembangunan daerah, khususnya dalam penanganan kemiskinan, stunting, TBC, dan pengembangan UMKM,” ujar Sujito.
Ia menilai kontribusi RendangMu sebagai sumber protein hewani sangat bermanfaat. Terutama untuk balita stunting dan ibu hamil dalam meningkatkan status gizi masyarakat.
Program KKN STIE Muhammadiyah Cilacap ini tidak hanya berfokus pada pengabdian mahasiswa, tetapi juga dirancang untuk membangunan desa berkelanjutan. Dengan pendekatan terintegrasi yang menggabungkan aspek akademik, sosial, dan ekonomi, program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kemajuan masyarakat di wilayah sasaran.
Melalui keterlibatan langsung dalam kehidupan masyarakat selama sebulan, mahasiswa diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang membawa inovasi dan solusi praktis untuk berbagai tantangan pembangunan di tingkat desa. []zy
Be the first to comment