Lulusan Dokter Angkatan 53 FKK UMJ Diangkat Sumpah

Lulusan Dokter Angkatan 53 FKK UMJ Diangkat Sumpah
Lulusan Dokter Angkatan 53 FKK UMJ Diangkat Sumpah

Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKK UMJ) menggelar Angkat Sumpah Dokter Angkatan 53 di Aula dr Syafri Guricci, Rabu (31/1/2024). Sebanyak 15 lulusan Program Studi Profesi Dokter diangkat sumpah oleh Dekan FKK UMJ Dr dr Tri Ariguntar Wikaning Tyas Sp PK.

Angkat sumpah merupakan prosesi yang wajib dilakukan bagi calon dokter untuk mendapatkan gelar profesi dokter. Sumpah diambil pada masa akhir pendidikan, kepaniteraan klinik dan telah lulus ujian kompetensi Uji Kompetensi Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter (UKMPPD) Batch November 2023. UKMPPD adalah bagian penting untuk menguji etik dan kompetensi calon dokter.

Dekan FKK UMJ Dr dr Tri Ariguntar Wikaning Tyas Sp PK dihadapan orang tua lulusan mengungkapkan rasa terima kasih karena telah mempercayakan anaknya menempuh pendidikan profesi dokter di FKK UMJ. Tri berpesan kepada lulusan untuk menjaga etika dan moral dalam menjalankan profesi dokter.

Kedua hal itu, dapat dicapai dengan menerapkan nilai-nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) yang telah diajarkan. “Menjaga etika dan moral menjadi sangat penting, itulah yang menjadi keunggulan. Pasien tidak hanya melihat dokter itu pintar, tetapi bagaimana menjunjung tinggi etika dan martabat,” ungkap Tri.

Pada kesempatan ini, Rektor UMJ Prof Dr Ma’mun Murod MSi turut menegaskan bahwa etika menjadi hal yang sangat fundamental dalam semua profesi, termasuk dokter. Ma’mun menerangkan dua hal yang perlu dijaga yakni etika dalam bermasyarakat disebut moral dan etika dalam agama disebut akhlak. “IPK hanya berpengaruh sekitar 25%, kemudian 75% adalah nilai. Itu hal penting yang harus dimiliki. Banyak orang gagal karena tidak menjaga etika,” tegas Ma’mun.

Sementara itu, BPH UMJ Drs Ateng mengatakan menjadi seorang dokter yang hebat tidak akan berarti jika masyarakat tidak membutuhkan. “Tugas kita menjaga citra penilaian positif dari lulusan FKK UMJ, itu penting ketika seorang dokter mendapatkan penilaian negatif di masyarakat, akhirnya masyarakat tidak akan lagi membutuhkan kita,” ungkap Ateng.

Ketua IDI Tangsel dr Fajar Shiddiq memberikan ucapan selamat pada lulusan dokter FKK UMJ. Sidik menyoroti salah satu tantangan yang dihadapi oleh profesi dokter yakni malpraktik. Saat ini banyak dokter terjerat hukum karena dugaan malpraktik. Ia memastikan, kemungkinan terbesar hal itu bisa terjadi karena adanya miskomunikasi. Untuk itu, ia berpesan kepada para lulusan untuk berkomunikasi secara baik dengan pasien, keluarga, tenaga kesehatan, rekan sejawat, serta menjaga etika dan kredibilitas profesi dokter.

Dalam sesi lain, salah satu lulusan dr Silvia Emi Raras Sakti dengan perasaan haru dan bangga mengungkapkan rasa syukurnya berhasil menyelesaikan program profesi dokter. Ia mengenang bagaimana beratnya perjuangan untuk mencapai titik ini. Untuk itu, Silvia berpesan kepada lulusan untuk selalu menjaga nama baik almamater. “Semoga kita dapat mengemban amanah ini dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat. Tentu, paling penting kita bisa membawa harum nama Universitas Muhamamdiyah Jakarta,” ungkap Silvi saat ditemui disela kegiatan.  Tema yang diangkat pada Angkat Sumpah Dokter ke 53 yaitu Aquiris Quodcumque Rapis berasal dari Bahasa Latin yang berarti kamu mendapatkan apa yang diusahakan. Hal ini menjadi sebuah gambaran bahwa apa yang didapatkan oleh para lulusan adalah hasil dari sebuah perjuangan para lulusan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*