Gerakan Infak Pendidikan (GIP) 111 menjadi salah satu program yang diluncurkan Muhammadiyah pada Milad ke-111 yang diadakan di Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Sabtu (18/11/2023). Baru saja diresmikan, Muhammadiyah telah berhasil mengumpulkan sebesar 82 Miliar yang berasal dari para donatur warga Muhammadiyah. Hilman Latief, Bendahara Umum PP Muhammadiyah menuturkan Muhammadiyah telah menerima dana infak bahkan tujuh hari sebelum program diluncurkan. “Sebelum program ini diresmikan dan masih dirumuskan, sudah terkumpul biaya infak sebesar 22 M,” paparnya. Program GIP 111 resmi diluncurkan ditandai dengan Scan Barcode dan diikuti transfer infak pendidikan yang telah dapat diakses oleh warga Persyarikatan dan masyarakat umum.
Program ini papar Hilman menjadi salah satu ikhtiar Muhammadiyah mencerdaskan bangsa hingga ke pelosok negeri dalam memajukan pendidikan. “Upaya Muhammadiyah tak pernah berkesudahan sejak 111 tahun lalu dalam melayani umat untuk memberikan akses pendidikan dan memperbaiki sarana dan prasarana pendidikan di tempat yang mungkin tidak pernah kita jangkau,” tambahnya. GIP 111 menjadi langkah awal pendirian Endowment Fund atau dana abadi Muhammadiyah sebagai bagian dari upaya menjaga amanah pendiri organisasi.
Ustadz Adi Hidayat sebagai salah satu donatur turut mengajak seluruh warga Persyarikatan untuk turut serta berinfak dalam memajukan pendidikan. “Saya mengajak seluruh lapisan warga Muhammadiyah dimanapun Anda berada untuk mewujudkan tabungan akhirat kita, dana pendidikan berkemajuan sehingga kita bisa bersama-sama bergandengan ke surga dalam satu kebanggaan melalui Program Gerakan Infak Pendidikan Muhammadiyah,” paparnya.
Program GIP 111 ini juga direspons baik oleh Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga mengajak warga Persyarikatan dalam bertaawun dan membangun tradisi infak secara kolektif untuk tujuan khusus Persyarikatan. “Program ini menjadi proses untuk membangkitkan kembali etos infak di kalangan Muhammadiyah yang ditumbuhkan oleh KH Ahmad Dahlan. Warga Muhammadiyah harus berani mengorbankan harta benda, pikiran, tenaga, dan hati yang ikhlas. Saatnya kita berbagi dengan mengeluarkan isi kantong sendiri dalam memajukan pendidikan,” paparnya.
Nantinya GIP 111 akan digunakan untuk merevitalisasi sarana prasarana lembaga pendidikan yang mendesak, subsidi atau gaji guru di daerah miskin dan terpencil, serta mempercepat daya saing pembangunan pusat keunggulan.
Diakhir acara, telah terkumpul dana infak sebesar 82 Miliar yang berasal dari warga Persyarikatan. “Target kami akan mengumpulkan sebanyak 111 M,” papar Hilman. Ia berharap Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat sipil Islam, dapat menjadikan program GIP 111 sebagai dana abadi dalam mewujudkan pendidikan yang berkelanjutan hingga ke pelosok negeri.
Be the first to comment