Mahasiswa Ners UMKU Asah Kemampuan Penanganan Kegawatdaruratan dan Bencana

Mahasiswa prodi profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kudus saat mengikuti pelatihan (Dok. UMKU)
Mahasiswa prodi profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kudus saat mengikuti pelatihan (Dok. UMKU)

Mahasiswa Program Studi (Prodi) Profesi Ners Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU) menunjukkan kesiapsiagaan menghadapi situasi darurat dan bencana dengan mengikuti pelatihan Basic Trauma Cardiac and Life Support (BTCLS) dan Disaster Management. UM Kudus berharap pelatihan ini akan menambah pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menangani berbagai situasi kritis, baik dalam keseharian maupun saat terjadi bencana alam.

Pelatihan BTCLS dan Disaster Management ini diadakan dalam dua gelombang, yaitu Gelombang I pada tanggal 7-12 Mei 2024 dan Gelombang II pada tanggal 14-19 Mei 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 142 mahasiswa Ners UMKU dan menghadirkan para instruktur ahli dari Tim Medical Service Training (MST) 119 dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus.

Mahasiswa Prodi Ners UMKU saat mengasah kemampuan penanganan dan kegawatdaruratan (Dok. istimewa)
Mahasiswa Prodi Ners UMKU saat mengasah kemampuan penanganan dan kegawatdaruratan (Dok. istimewa)

Selanjutnya, puncak dari pelatihan ini adalah Simulasi Disaster Management yang telah diadakan pada Ahad, 19 Mei 2024. Dalam simulasi ini, peserta pelatihan dihadapkan pada situasi bencana yang realistis. Sehingga mereka harus menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka pelajari.

Pada pelaksanaan simulasi manajemen bencana ini UMKU melibatkan berbagai pihak terkait, seperti PMI Kabupaten Kudus, MDMC, dan Polsek Kota Kudus. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu menciptakan situasi simulasi yang lebih hidup dan nyata, serta memperkuat koordinasi dan kerja sama antar lembaga dalam penanganan bencana.

Tingkatkan Kapasitas dan Kemampuan Mahasiswa Ners UMKU

Melalui pelatihan ini, para mahasiswa Ners UMKU mendapatkan pengetahuan dan keterampilan tentang berbagai aspek penanganan kegawatdaruratan dan bencana. Di antaranya BTCLS, tentang cara melakukan resusitasi jantung paru (RJP), penanganan pendarahan, dan pertolongan pertama pada berbagai kondisi darurat lainnya.

Mahasiswa Prodi Ners UMKU saat mengasah kemampuan penanganan dan kegawatdaruratan (Dok. istimewa)
Mahasiswa Prodi Ners UMKU saat mengasah kemampuan penanganan dan kegawatdaruratan (Dok. istimewa)

Sementara di Disaster Management, para mahasiswa profesi Ners UMKU mendapat ilmu tentang  evakuasi korban, triase, dan pemberian pertolongan pertama. Mereka juga mendapat metode pengelolaan rumah sakit lapangan, dan rujukan korban ke rumah sakit rujukan.  Tidak hanya itu, mahasiswa juga dibekali  manajemen bencana, terutama faktor-faktor yang mendukung keberhasilan dalam pengelolaan bencana.

Sebelum pelatihan usai, Rektor UMKU, Dr Edy Soesanto menekankan pentingnya pelatihan BTCLS dan Disaster Management bagi para mahasiswa Ners. Dr Edy menyebut  BTCLS dan Disaster Management sebagai salah satu kompetensi dasar wajib dimiliki lulusan Ners UMKU. “Perawat memiliki peran yang besar dalam penanganan pasien gawat darurat sehari-hari maupun saat terjadi bencana,” tambahnya.

Sementara Eko Periyanto, salah Tim MST 119, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya pelatihan ini. Eko juga menyebut pentingnya kerja sama antara UMKU dan MST 119. Terutama dalam mencetak lulusan Ners yang ahli dalam bidang penanganan kegawatdaruratan dan manajemen bencana.

“Profesi Ners UMKU dan MST 119 telah bertahun-tahun menjalin kerjasama dalam mencetak lulusan Ners yang ahli dalam bidang penanganan kegawatdaruratan dan manajemen bencana,” katanya.

Pelatihan ini menunjukkan bukti UMKU berkomitmen mempersiapkan para mahasiswanya untuk menjadi tenaga kesehatan yang profesional. Serta  siap menghadapi berbagai situasi kritis, baik dalam keseharian maupun saat terjadi bencana alam. []Ron

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*