Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) kembali menunjukkan komitmennya dalam mencetak generasi muda berdaya saing global. Tahun ini, perwakilan mahasiswa Unimus turut ambil bagian dalam Ahmad Dahlan International Youth Camp (ADIYC) 2025, sebuah forum pemuda internasional yang digelar di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta pada 28–30 Oktober 2025.
Selama tiga hari, para peserta dari berbagai negara terlibat dalam forum pembelajaran lintas budaya yang bertujuan menumbuhkan karakter kepemimpinan, memperkuat tanggung jawab sosial, dan membangun kemampuan adaptif di tengah dinamika global. Keikutsertaan mahasiswa Unimus menjadi bukti nyata upaya kampus dalam mendorong internasionalisasi pendidikan serta pengembangan karakter mahasiswa Muhammadiyah.
ADIYC 2025 mengangkat tema besar “Strengthening Global Leadership for a Better Future”, dengan subtema yang mencakup:
- Kesehatan dan Kesejahteraan Global
- Pertukaran Sosial
- Bahasa dan Budaya
- Pendidikan Masa Depan
Melalui lokakarya kepemimpinan, sesi team building, diskusi lintas negara, serta kegiatan luar ruangan, para peserta diajak memahami pentingnya keberagaman, komunikasi lintas budaya, dan peran pemuda dalam menyelesaikan isu-isu sosial dan lingkungan dunia.
Kegiatan ini menjadi ruang belajar yang kaya, di mana nilai kolaborasi dan empati dipraktikkan secara langsung. Tidak hanya kompetensi akademik yang dikembangkan, tetapi juga sensitivitas sosial dan kemampuan bekerja dalam tim internasional.
Unimus Perkuat Internasionalisasi dan Pembentukan Karakter Mahasiswa

Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan Unimus, Fitria Fatchatul Hidayah, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan mahasiswa dalam forum internasional tersebut. Ia menyebut bahwa pengalaman ini sejalan dengan visi besar universitas untuk membentuk lulusan yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki kepemimpinan global.
“Partisipasi mahasiswa Unimus dalam ADIYC adalah wujud implementasi visi kampus untuk mencetak lulusan yang kompeten, berkepekaan sosial, dan mampu berkolaborasi di tingkat internasional. Di sini mereka belajar langsung bagaimana berinteraksi lintas budaya dan memahami isu-isu global yang relevan,” ujar Fitria.
Keterlibatan mahasiswa Arsitektur Unimus dalam ADIYC 2025 juga memperlihatkan bahwa perkembangan mahasiswa tidak terbatas pada bidang akademik semata, melainkan meluas pada pembentukan karakter dan soft skill yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja masa depan.
Melalui keikutsertaan dalam ADIYC, mahasiswa Unimus diharapkan membawa nilai-nilai kemanusiaan, kolaborasi, dan kepemimpinan global dalam perjalanan akademik maupun profesional mereka. Pengalaman bertemu dengan pemuda dari berbagai negara menjadi modal penting untuk memahami realitas global dan mengasah kemampuan berpikir kritis serta kerja sama lintas budaya.
ADIYC 2025 juga menegaskan kontribusi Unimus dalam jaringan Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) di tingkat internasional. Partisipasi ini membuka lebih banyak peluang mahasiswa untuk terlibat dalam agenda global—mengarahkan mereka menjadi pemimpin masa depan yang inklusif, adaptif, dan visioner.
Be the first to comment