Menindaklanjuti Nota Kesepahaman antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Institut Teknologi Bandung (ITB), Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) PP Muhammadiyah resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan ITB sebagai langkah operasional dalam penguatan kualitas akademik dan sumber daya manusia Perguruan Tinggi Muhammadiyah ’Aisyiyah (PTMA).
Penandatanganan PKS dilakukan oleh Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji, bersama Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB, Irwan Meilano di Universitas Muhammadiyah Bandung, Senin (17/11). Perjanjian ini menjadi fondasi implementatif dari kerja sama strategis dua institusi besar tersebut, khususnya untuk memajukan sistem pendidikan tinggi melalui jalur integrasi akademik.
Program Integrasi Sarjana–Magister–Doktoral
PKS antara Majelis Diktilitbang dan ITB mengatur sejumlah program inti yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas SDM PTMA secara signifikan. Program utama tersebut mencakup Program Integrasi Sarjana–Magister (PISM) serta Program Integrasi Magister–Doktoral (PIMD) yang mempertemukan keunggulan PTMA dengan kapasitas akademik ITB.
Melalui skema ini:
- Mahasiswa program sarjana PTMA berkesempatan melanjutkan studi program magister di ITB secara terstruktur.
- Mahasiswa magister PTMA dapat mengakses program doktoral ITB melalui jalur integratif yang sudah disepakati.
- Proses perkuliahan dan pembimbingan dilakukan secara sinergis antara dosen PTMA dan ITB.
Skema integrasi ini tidak hanya membuka akses mobilitas akademik, tetapi juga memperkuat tata kelola pembelajaran lintas perguruan tinggi, mempercepat masa studi, dan meningkatkan kualitas lulusan PTMA secara nasional.
Kolaborasi Akademik sebagai Penguatan Ekosistem Riset PTMA
PKS juga mencakup penyelenggaraan pembimbingan bersama tugas akhir untuk mahasiswa sarjana, magister, dan doktoral. Mekanisme pembimbingan kolaboratif ini dinilai akan meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa dan dosen PTMA dengan melibatkan pakar-pakar dari ITB dalam dunia riset.
Selain pembimbingan, ruang lingkup PKS meliputi:
- Riset dan penelitian kolaboratif dosen PTMA dan ITB
- Publikasi ilmiah bersama
- Lokakarya akademik
- Pengembangan kegiatan akademik lain yang lahir dari pelaksanaan PISM dan PIMD
Kolaborasi riset tersebut diharapkan memperkuat ekosistem penelitian PTMA yang selama ini terus bertumbuh, sekaligus meningkatkan kapasitas dosen dalam menghasilkan karya ilmiah bereputasi nasional dan internasional.
Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Bambang Setiaji, menyampaikan bahwa PKS ini merupakan bagian dari strategi besar dalam penguatan kualitas sumber daya manusia PTMA.
“Implementasi kerja sama dengan ITB ini merupakan langkah konkret untuk memperkuat daya saing PTMA. Melalui integrasi pendidikan sarjana hingga doktoral, mahasiswa dan dosen PTMA memperoleh akses pada ekosistem akademik ITB yang unggul,” tutur Bambang saat diwawancarai, Senin (17/11).
Majelis Diktilitbang menilai kerja sama dengan ITB juga sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas SDM dan mempercepat transformasi PTMA menuju perguruan tinggi berdaya saing global. Selain memperkuat kualitas akademik, kolaborasi ini juga menjadi komitmen Muhammadiyah dalam pemerataan akses pendidikan berkualitas di Indonesia.
“Kami berharap implementasi kerja sama ini berlangsung produktif dan berkelanjutan, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh PTMA di seluruh Indonesia,” tutur Bambang.
Be the first to comment