Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali mengukuhkan diri sebagai salah satu perguruan tinggi yang progresif dalam pengelolaan pendidikan tinggi. Senin (18/8), sebanyak 8.080 mahasiswa baru resmi disambut dalam ajang Masa Ta’aruf (Masta) Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2025 yang berlangsung meriah di Edutorium KH Ahmad Dahlan.
Dengan tema “Mengasah Talenta, Mengukir Prestasi, dan Memperluas Kompetensi di Era Teknologi Modern,” kegiatan ini bukan sekadar seremoni penyambutan. Masta PMB menjadi pintu masuk untuk membentuk karakter, visi akademik, sekaligus kesiapan global mahasiswa baru UMS, baik dari dalam negeri maupun mahasiswa internasional yang datang dari Pakistan, Mesir, Ethiopia, Turkmenistan, Uganda, hingga Sudan.
Acara pembukaan ditandai dengan penampilan My UMS Band Reborn dan All Star yang memanaskan suasana. Namun, momen paling mencuri perhatian hadir saat rombongan pimpinan UMS, dipimpin Rektor Prof. Harun Joko Prayitno, M.Hum., memasuki Edutorium.

Kehadiran mereka disambut simbolis oleh “robot basket” yang bergerak lincah, sebuah representasi inovasi dan kesiapan kampus menghadapi era teknologi modern.
“Teknologi bukan hanya pelengkap, melainkan bagian dari ekosistem pendidikan. Di UMS, inovasi akan menjadi siklus yang terus hidup dan melahirkan perubahan,” ujar Harun dalam sambutan pembukaannya.
Inovasi Sistem Akademik
Harun juga memperkenalkan salah satu terobosan terbaru UMS: sistem kuliah fleksibel dengan tiga semester dalam satu tahun, termasuk semester sela. Skema ini memberi peluang mahasiswa mempercepat studi hingga lulus dalam 3,5 tahun, lebih cepat dari standar empat tahun.
“Mahasiswa UMS harus lebih siap, tidak hanya dalam aspek akademik, tetapi juga dalam menghadapi dunia kerja yang kian kompetitif,” tegasnya.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa visi UMS bukan sekadar mencetak lulusan unggul di atas kertas, melainkan pemimpin yang mampu memberi arah dan perubahan nyata di masyarakat. “Kami ingin mahasiswa menjadi pelopor, penggerak, sekaligus pemimpin,” tambah Harun.

Ketua Masta 2025, Dr. Marisa Kurnianingsih, S.H., M.H., M.Kn., mengingatkan bahwa Masta bukan hanya kegiatan seremonial, melainkan ruang pembelajaran awal bagi mahasiswa.
“Kami berharap mahasiswa baru bisa mengikuti seluruh rangkaian dengan penuh semangat. Lebih dari itu, mampu berdaya, berprestasi, dan berdamai dengan lingkungannya,” ujarnya.
Antusiasme juga datang dari peserta. Nur Alifah, mahasiswa baru Prodi Ilmu Qur’an Tafsir asal Solo, mengaku terkesan dengan atmosfer hari pertama.
“Seru banget. Materinya berbobot, hiburannya juga menarik. Harapan saya, kuliah di UMS bisa membuat saya lebih kritis dan analitis, tidak hanya sekadar menambah pengetahuan,” tuturnya.
Acara ini juga menghadirkan alumni berprestasi, Dr. Fajar Riza Ul Haq, S.Hi., MA., yang kini menjabat Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Orasi Alumni, Fajar menekankan pentingnya keberanian mahasiswa untuk keluar dari zona nyaman dan menekuni bidang yang digeluti dengan konsistensi.
Dengan rangkaian acara yang menggabungkan kreativitas, teknologi, hingga refleksi visi akademik, Masta PMB 2025 menegaskan UMS sebagai kampus yang berkomitmen mencetak generasi muda Islami, kompetitif, dan berdaya saing global.
Be the first to comment