Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kembali menggelar Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) angkatan II. Melalui program ini, pembukaan Program Guru Penggerak Angkatan II dilaksanakan pada Selasa (13/4/2021). Program Guru Bergerak ini membuka kuota untuk 2.800 Calon Guru Penggerak angkatan kedua, 576 Pengajar Praktik, dan 232 Fasilitator yang terlibat dalam Program Guru Penggerak.
Pendidikan Guru Penggerak adalah program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Program ini meliputi pelatihan daring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan selama 9 bulan bagi calon Guru Penggerak. Selama program, guru tetap menjalankan tugas mengajarnya sebagai guru. Program ini menitikberatkan pada kemandirian guru mengembangkan profesi dan kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership).
Dalam kesempatan ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim mengungkapkan jika nantinya guru penggerak dapat menciptakan ekosistem merdeka belajar untuk para muridnya sekaligus menjadi rekan, coach dan dapat menjadi tempat sharing para teman-teman guru untuk menjalankan pembelajaran. “Besar harapan saya bahwa guru penggerak akan menjadi wakil kepala sekolah, kepala sekolah, pengawas, bahkan petinggi-petinggi kementerian. Dan ini esensi dari sistem pelatihan dari guru, untuk guru, dan gurulah yang akan mengajarkan guru-guru lain bagaimana melakukan perubahan,” ungkap Nadiem.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan Syahril, Selasa (13/4/2021). (Tangkapan layar Youtube Kemdikbud/Alimah NK)
“Seperti yang diamanatkan Ki Hajar Dewantara hampir 100 tahun lalu ketika berdirinya Taman Siswa tahun 1922. Beliau berkata bahawa setiap pendidik itu haruslah bebas dari segala ikatan, suci hati mendekati sang anak, tidak untuk meminta sesuatu hak tetapi menghamba kepada sang anak,” tutur Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Iwan Syahril.
“Pekerjaan kita di pendidikan adalah membangun peradaban. Inilah yang ingin kita lakukan berkolaborasi melahirkan masa depan dan generasi pembaharu dalam menjawab tantangan zaman masa kini atau masa mendatang,” tambahnya.
Adapun dalam Program Pendidikan Guru Penggerak angkatan kedua ini diikuti oleh 2.800 calon guru penggerak, dan 340 calon guru penggerak angkatan pertama yang tidak memiliki mengajar praktik. Dalam angkatan ini para calon guru penggerak didampingi 576 pengajar praktik yang dinyatakan lulus dari 9.356 pendaftar. Kemudian ada juga 232 fasilitator yang berhasil lolos seleksi dari 971 pendaftar.
(Tangkapan layar pada laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/Alimah NK)
Program ini dapat diikuti oleh guru TK, SD, SMP, dan SMA. Salah satu peran yang bisa dilakukan oleh Guru Penggerak yaitu menggerakkan komunitas belajar untuk rekan guru di sekolah dan di wilayahnya. Seperti halnya angkatan 1, angkatan 2 juga menyediakan kuota sebanyak 2.800 orang. Pendaftaran online Guru Penggerak dan Pengajar Praktik dapat diakses melalui laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/. Sedangkan Surat Dukung dan Izin Kepala Sekolah dan Surat Rekomendasi Calon Guru Penggerak dapat diunduh di laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/unduhan/. Adapun Syarat yang harus dipenuhi untuk mengikuti Program Guru Penggerak meliputi dua kriteria yaitu Kriteria Umum dan Kriteria Seleksi. Kedua syarat tersebut dapat dilihat pada laman https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id/gurupenggerak/detil-program/.
Sumber : Youtube KEMENDIKBUD RI
Reporter : Alimah Nur Kasanah
Editor : Sakinah/Uke
Be the first to comment