
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema Optimalisasi Proses Pengurusan Jenazah: Pembekalan kepada Keluarga dan Relawan di Masyarakat di Masjid Salman Al-Farisi. Kegiatan ini diikuti oleh warga sekitar dan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman serta keterampilan masyarakat dalam proses pengurusan jenazah sesuai dengan syariat Islam.
Kegiatan ini diketuai oleh Dr. Sadam Fajar Shodiq, M.Pd.I., dengan anggota Fajar Rachmadhani, Lc., M.Hum., Ph.D. serta Dr. Khotim Hanifudin Najib, M.Pd. yang berperan sebagai kolaborator dari Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa. Kegiatan ini juga terselenggara atas kerja sama dengan Takmir Masjid Salman Al-Farisi.
Dalam pelaksanaannya, peserta mendapatkan pembekalan teori dan praktik mengenai tata cara memandikan, mengafani, menyalatkan, hingga menguburkan jenazah sesuai tuntunan Islam. Selain itu, diberikan pula sesi tanya jawab agar peserta dapat memahami dengan lebih mendalam aspek-aspek penting dalam pengurusan jenazah.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap keberlangsungan kegiatan keagamaan di Masjid Salman Al-Farisi, tim pengabdian juga menyerahkan hibah barang yang bermanfaat bagi masjid. Hibah ini diharapkan dapat menunjang kegiatan pengurusan jenazah dan aktivitas keagamaan lainnya.
Takmir Masjid Salman Al-Farisi menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengurusan jenazah. “Kami sangat berterima kasih atas ilmu dan bantuan yang diberikan. Semoga ini menjadi amal jariyah bagi semua yang terlibat,” ujar salah satu pengurus takmir masjid.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan bagian dari komitmen UMY dalam memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam bidang keagamaan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, masyarakat semakin siap dan sigap dalam menghadapi situasi yang membutuhkan keterampilan pengurusan jenazah, sehingga dapat menjalankan kewajiban dengan baik dan benar sesuai tuntunan agama.
Be the first to comment