Prof. Erwin Akib: Dari Lorong Parepare Menuju Panggung Guru Besar Internasional

Prof. Erwin Akib: Dari Lorong Parepare Menuju Panggung Guru Besar Internasional

Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui pencapaian guru besar, yaitu Prof. Erwin Akib, S.Pd., M.Pd., Ph.D. sebagai Guru Besar dalam Bidang Studi Pendidikan Bahsa Inggris Kehususan Assessment and Evaluation in Language Teaching. Penyerahan Surat Keputusan Jabatan Akademik Guru Besar berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025, di Aula Ridwan Saleh Mattayang, Kantor LLDIKTI Wilayah IX, Makassar.

Pengangkatan ini menjadi simbol penghargaan atas dedikasi panjang Erwin dalam dunia pendidikan, sekaligus menegaskan kontribusinya dalam pengembangan asesmen dan evaluasi pembelajaran bahasa di Indonesia.

Perjalanan Erwin: Anak Tukang Jahit yang Menjadi Guru Besar

Lahir di Parepare pada 1 Oktober 1976, Erwin Akib tumbuh dari keluarga sederhana, tersimpan kisah hidup penuh ketekunan dari seorang anak tukang jahit dan ibu yang buta huruf, yang tumbuh di sudut kota Parepare. Namun keterbatasan tak menghalanginya menapaki tangga pendidikan. Ia memulai studi sarjananya di Unismuh Makassar, melanjutkan jenjang magister di Universitas Negeri Yogyakarta, dan menyelesaikan pendidikan doktoralnya di Universiti Teknologi Malaysia, dengan spesialisasi Measurement and Evaluation.

Keteguhannya membawanya pada jejak akademik yang panjang. Ia pernah menjabat Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (2011–2018), Kepala Kantor Urusan Internasional, Dekan FKIP Unismuh sejak 2018, dan kini menjadi Direktur Pascasarjana Unismuh Makassar. Di bawah kepemimpinannya, seluruh prodi S1 FKIP berhasil meraih akreditasi Unggul, dan Program Pendidikan Profesi Guru terakreditasi A.

Sebagai dosen, Prof. Erwin dikenal aktif mengajar berbagai mata kuliah strategis seperti Language Assessment, TEFL, Research Methodology, dan Statistics in Language Education.

Ia juga telah menulis puluhan artikel ilmiah di jurnal nasional dan internasional, di antaranya: Translanguaging in EFL Classroom Assessment, Assessment for Learning in Higher Education, serta Grammarly Analysis in Essay Writing.

Tak hanya di ruang kelas, kontribusinya juga meluas ke berbagai organisasi strategis. Ia menjabat sebagai Ketua BPH Universitas Muhammadiyah Jambi, pengurus Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Ketua Majelis Dikdasmen PWM Sulsel, serta Koordinator ALPTK PTMA Kawasan Indonesia Timur. Di tingkat nasional, ia juga menjadi asesor LAMDIK dan Dewan Pakar APSPBI.

Meski telah tampil di forum-forum internasional, termasuk sebagai pembicara di Irak, Uzbekistan, dan Singapura, Prof. Erwin tak melupakan akar hidupnya. Dalam banyak kesempatan, ia sering membagikan kisah hidupnya sebagai inspirasi bagi generasi muda. Mulai dari mencuci mobil untuk membayar kuliah, hingga bekerja sebagai buruh bangunan saat masih SMA.

“Saya tidak malu dengan masa lalu saya. Justru pengalaman itu yang membentuk karakter dan empati saya hari ini,” ungkapnya dalam salah satu sesi motivasi.

Capaian sebagai Guru Besar bukan sekadar gelar akademik, melainkan simbol perjalanan penuh pelajaran. Dari lorong sempit Parepare menuju ruang akademik global, Prof. Erwin Akib membuktikan bahwa pendidikan adalah kekuatan transformatif, mampu mengubah nasib, membangun peradaban, dan memberi makna lebih luas bagi kehidupan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*