PSPPA UM Banjarmasin: Program Islamic Professionalism Sebagai Pilar Utama Pembentukan Apoteker

PSPPA UM Banjarmasin: Program Islamic Professionalism Sebagai Pilar Utama Pembentukan Apoteker
PSPPA UM Banjarmasin: Program Islamic Professionalism Sebagai Pilar Utama Pembentukan Apoteker

Perkembangan dunia farmasi saat ini kian kompleks. Program Studi (Prodi) Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UM Banjarmasin) hadir dengan terobosan baru. Program unggulan “Islamic Professionalism” PSPPA UM Banjarmasin menjadi pembaharuan yang inovatif. Melalui program tersebut, UM Banjarmasin ingin mencetak apoteker kompeten dan profesional yang berintegritas tinggi serta memiliki kepekaan sosial.

Integrasi Nilai Islam dalam Pendidikan Profesi Apoteker

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan, Prof Dr Ridhahani Fidzi M Pd, selaku narasumber dalam program ini menyambut baik inisiatif ini.

“Program Islamic Professionalism ini sangat penting dalam membentuk apoteker yang tidak hanya unggul secara profesional, tetapi juga memiliki integritas moral yang tinggi berdasarkan nilai-nilai Islam,” ungkapnya.

Kurikulum Islamic Professionalism mencakup etika profesi apoteker, praktik farmasi klinis berbasis sunnah, hingga peran apoteker dalam menjamin produk halal.

apt. Hendra M Farm Klin selaku Dosen PSPPA UM Banjarmasin, menjelaskan bahwa melalui program tersebut, UM Banjarmasin dapat membentuk karakter apoteker yang sejalan dengan nilai-nilai Islam dan kebutuhan masyarakat modern.

Pendekatan Holistik dalam Pembentukan Karakter

PSPPA UM Banjarmasin menyelenggarakan berbagai kegiatan pendukung sebagai pendekatan holisitik:

  1. Outbound Character Building untuk membangun kerja sama tim dan kepemimpinan.
  2. Tes Kebugaran untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan.
  3. Baitul Arqam dan Mabit (Malam Bina Iman dan Taqwa) sebagai kegiatan spiritual
  4. Bedah Film untuk menganalisis nilai-nilai moral dan sejarah.
  5. Qiyamul Lail dan Muhasabah untuk refleksi diri dan penguatan spiritual.

Ketua PSPPA UM banjarmasin, apt. Mustika Muthaharah menjelaskan bahwa program ini mengintegrasikan nilai-nilai keislaman-kemuhammadiyahan, kompetensi profesional, dan pengabdian masyarakat dalam satu paket pendidikan yang komprehensif. Menurutnya, hal inilah yang membedakan UM Banjarmasin dari PSPPA lainnya.

Program Apoteker Mengabdi menjadi langkah nyata implementasi dari nilai-nilai yang diajarkan. Salah satu kegiatan yang mendapat sorotan adalah edukasi penggunaan obat di kalangan pekerja Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan pemeriksaan kesehatan gratis di beberapa wilayah di Kalimantan Selatan.

Ketua PDM Kabupaten Banjar yang menyaksikan langsung kegiatan ini mengapresiasi program ini. “PSPPA UM Banjarmasin telah mengisi celah yang selama ini luput dari perhatian. Ini adalah bentuk kepedulian yang jarang kami lihat dari institusi pendidikan lain.” ungkapnya.

Salah satu mahasiswa PSPPA UM Banjarmasin, Hadiannor, mengungkapkan bahwa ia merasakan manfaat dari program ini. “Saya merasa lebih siap menghadapi tantangan profesi, tidak hanya dari segi pengetahuan, tetapi juga dari segi mental dan spiritual.” ujarnya.

UM Banjarmasin melalui Program Islamic Professionalism siap menciptakan apoteker masa depanĀ  yang mampu menghadapi tantangan global tanpa melupakan nilai-nilai lokal dan spiritual. PSPPA UM Banjarmasin telah menetapkan standar baru dalam pendidikan profesi apoteker di Indonesia. Dengan memadukan keunggulan akademik, nilai-nilai luhur, dan kepedulian sosial, program ini menjadi model inovatif yang berpotensi menjadi tolok ukur bagi pendidikan farmasi di masa depan.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*