Respons Pakar UM Surabaya Soal Pengenalan Matematika Sejak TK: Harus Kreatif dan Bermakna

Respon Pakar UM Surabaya Soal Pengenalan Matematika Sejak TK: Harus Kreatif dan Bermakna
Respon Pakar UM Surabaya Soal Pengenalan Matematika Sejak TK: Harus Kreatif dan Bermakna

Presiden Prabowo mengundang Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, ke Istana Negara di Jakarta Pada Selasa (22/10). Setelah pertemuan tersebut, Mu’ti mengungkapkan bahwa presiden menekankan pentingnya pembelajaran matematika, bahkan rencananya pelajaran ini akan mulai diperkenalkan di tingkat taman kanak-kanak (TK).

Achmad Hidayatullah, seorang pakar pendidikan dari Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), menilai inisiatif presiden terpilih ini memiliki potensi positif untuk membangun kecintaan anak terhadap matematika, sehingga kemampuan matematika mereka dapat meningkat.

Namun, Dayat mengingatkan pentingnya pendekatan yang tepat. Ia berharap pengenalan matematika di tingkat TK tidak hanya sekedar tentang simbol, angka, atau operasi matematis, karena anak-anak pada usia tersebut belum siap untuk memahami konsep-konsep tersebut.

“Pengajaran matematika di TK sebaiknya fokus pada pengembangan pola pikir matematis. Ini bisa dilakukan dengan cara yang kreatif,” tambahnya.

Dayat menjelaskan bahwa matematika bisa dikenalkan melalui permainan dan media yang menarik. Seperti mengajarkan pola warna atau membandingkan ukuran benda secara konkret. Misalnya, guru dapat membantu siswa memahami mana yang lebih banyak atau sedikit dengan menggunakan mainan sebagai alat peraga.

“Dengan cara ini, siswa dapat menyadari bahwa mainan mereka mungkin terlalu besar untuk dimasukkan ke dalam toples tertentu,” ujarnya.

“Mendorong keingintahuan siswa mengenai pola dalam matematika, kuantitas seperti besar vs kecil, banyak dan sedikit tentunya dengan dukungan benda konkrit. Jadi siswa akan mengenali “oh itu mobil-mobilan saya sepertinya terlalu besar, dan tidak bisa masuk ke toples ini,” katanya. 

Intinya, pengenalan matematika di sini lebih kepada memberikan pengalaman nyata kepada siswa. Kepercayaan diri dan ketertarikan mereka terhadap matematika akan tumbuh ketika pengalaman-pengalaman tersebut terasa bermakna dan terhubung dengan pengetahuan yang sudah mereka miliki.

“Jadi yang perlu ditekankan sekali lagi. Bahwa konsep matematika di TK janganlah diterjemahkan dalam bentuk mengajar angka-angka dan operasi bilangan sejak dini. Namun yang jauh lebih penting, pemerintah juga perlu memperhatikan kesejahteraan guru serta tidak membebani guru dengan banyak administrasi lagi,” tutupnya. []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*