
Lima Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) resmi menjalin kerja sama akademik lintas negara dengan Universiti Malaysia Kelantan (UMK). Penandatanganan Letter of Agreement (LoA) ini berlangsung pada Senin, 5 April 2025, di ruang utama Rektorat UMK, bertepatan dengan kunjungan resmi Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir.
Kolaborasi strategis ini merupakan bagian dari upaya internasionalisasi PTMA di bawah koordinasi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, memperluas jejaring global kampus-kampus Muhammadiyah di kawasan Asia Tenggara.
Adapun lima perguruan tinggi yang terlibat dalam penandatanganan LoA bersama UMK meliputi: Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta, Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), dan Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI).
Dalam sambutannya, Haedar Nashir menegaskan bahwa kerja sama internasional semestinya tidak berhenti pada formalitas. “Penandatanganan ini adalah langkah awal. Kita harus lanjutkan dengan program-program konkret yang berdampak postif di masa mendatang,” ujarnya.
Naib Canselor UMK, YBrs Prof Ts Dr Arham bin Abdullah, menyambut baik kemitraan ini dan berharap kolaborasi dengan Muhammadiyah. Sebagai gerakan Islam modernis dengan jaringan pendidikan luas, dapat memperkuat fondasi akademik antara kedua belah pihak. Ia juga membuka peluang kerja sama yang lebih luas dengan PTMA lainnya melalui koordinasi Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah.
Penandatanganan dilakukan oleh para pimpinan PTMA yang hadir langsung, antara lain: Rektor Unisa Yogyakarta Warsiti, Rektor UM Surabaya Mundakir, Rektor UMP Jebul Suroso, Rektor UMRI Sa’idul Amin. Sementara UMC diwakili oleh Ketua PP Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman.
Kolaborasi ini mencakup peluang untuk pertukaran mahasiswa, riset bersama, kolaborasi antar dosen, hingga pelaksanaan kegiatan akademik lintas budaya. Langkah ini sekaligus memperkuat komitmen PTMA dalam memainkan peran aktif di ranah global, menghadirkan pendidikan tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang terbuka, adaptif, dan berdaya saing internasional. []ic
Be the first to comment