
STKIP Muhammadiyah Kalabahi resmi melantik Wakil Ketua I dan Wakil Ketua II, serta mengukuhkan Badan Pembina Harian (BPH) untuk periode 2025-2029 dalam sebuah prosesi yang berlangsung di Aula STKIP Muhammadiyah Kalabahi, Sabtu (15/3). Acara ini menjadi momentum penting dalam upaya transformasi STKIP menjadi Universitas Muhammadiyah Alor pada tahun 2027.
Pelantikan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Ahmad Muttaqin dari Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang (UMK) Zainur Wula, serta Sandi Maryanto dari PWM NTT. Hadir pula perwakilan Bupati Alor, Forkopimda, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Alor, PD Aisyiyah Alor, serta beberapa pejabat daerah lainnya.
Dalam prosesi ini, Fadhillah Abdul Halik Likur, membacakan Surat Keputusan tentang penetapan Wakil Ketua. Yakin A. Asikin, resmi menjabat sebagai Wakil Ketua I dengan tanggung jawab di bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan, akademik, kurikulum, kemahasiswaan, serta kerja sama. Sementara itu, Muthiah Prasong, ditunjuk sebagai Wakil Ketua II yang mengelola bidang kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum.
Selain itu, dilakukan pengukuhan BPH baru periode 2025-2029 yang kini diisi oleh Ishak Djawa, Muhammad Baisaku , Muhammad Arsyad Badu, Zainur Wula, serta Usman Plaikari.

Ketua STKIP Muhammadiyah Kalabahi, Muhammad Abdullah, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan sebelumnya atas dedikasi mereka. Ia juga menekankan bahwa dengan kepemimpinan baru ini, ia semakin optimis untuk berkembang menjadi universitas.
Target STKIP Muhammadiyah Kalabahi Bertransformasi Menjadi Universitas
Dalam kesempatan ini, Ahmad Muttaqin menegaskan bahwa perubahan bentuk STKIP Muhammadiyah Kalabahi menjadi universitas dapat ditempuh melalui dua mekanisme, yaitu alih bentuk murni atau penggabungan dengan perguruan tinggi swasta lainnya yang memiliki program studi linear. Beliau juga menyoroti pentingnya peningkatan kualitas akademik dan kolaborasi dengan berbagai pihak.

Saat ini, terdapat 162 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA) di dunia, dengan 14 diantaranya sudah menyandang status unggul. Oleh karena itu, STKIP Muhammadiyah Kalabahi harus berusaha keras meningkatkan kualitasnya. Ahmad Muttaqin juga mengingatkan tentang rendahnya Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan tinggi di Indonesia, yang masih di angka 31,45%, jauh di bawah negara lain seperti Singapura yang mencapai 91,09%.
Menghadapi tantangan era digital, beliau menekankan lima prinsip digital mindset yang harus diterapkan oleh civitas akademika, yaitu:
- Terbuka terhadap perubahan
- Berani mengambil resiko
- Fokus pada solusi
- Kolaborasi dan membangun jaringan
- Belajar terus-menerus
Dukungan Penuh dari Pemerintah Daerah
Marten Maubeka, yang mewakili Bupati Alor, menegaskan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap upaya STKIP Muhammadiyah Kalabahi menjadi universitas. Ia menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM di Alor dan menyatakan kesiapan pemerintah untuk bersinergi dengan perguruan tinggi dalam mewujudkan visi besar tersebut.
“Kolaborasi antara perguruan tinggi dan pemerintah daerah sangat diperlukan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul. Kami dari Pemerintah Daerah siap bekerja sama dengan kampus ini dalam mewujudkan visi besar,” ujar Marten Maubeka.
Acara pelantikan dan pengukuhan ini berlangsung dengan lancar dan penuh semangat. Menandai awal kepemimpinan baru yang diharapkan dapat membawa kampus berkembang lebih maju. Dengan komitmen bersama, institusi ini menargetkan menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Islami yang unggul dan berdaya saing global pada tahun 2049. []ic
Be the first to comment