Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meraih akreditasi “Unggul” dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) berdasarkan Surat Keputusan (SK) Nomor: 163/SK/BAN-PT/Ak/PT/III/2024 pada Selasa (5/3/2024).
UMJ menjadi Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (PTMA) kesepuluh yang telah meraih akreditasi “Unggul”. Akreditasi perguruan tinggi di Indonesia diselenggarakan BAN-PT dengan berbagai indikator. Hal ini mencakup tata kelola, kurikulum, dosen, sarana dan prasarana, kemahasiswaan, lulusan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Akreditasi unggul merupakan peringkat tertinggi yang diberikan kepada perguruan tinggi yang menunjukkan kinerja luar biasa dalam semua aspek. UMJ meraih Akreditasi Unggul setelah melalui serangkaian penilaian lapangan yang dilakukan oleh asesor BAN-PT, termasuk wawancara, eksplorasi dokumen, dan visitasi pada Februari 2024 lalu.
Rektor UMJ, Prof. Ma’mun Murod, MSi, mengatakan bahwa akreditasi unggul ini merupakan hasil usaha dan kerja keras seluruh sivitas akademika UMJ. “Alhamdulillah, UMJ sudah mendapatkan akreditasi unggul yang sudah cukup lama ditunggu. Ini merupakan kebahagiaan bagi UMJ karena termasuk ke dalam PTMA ke-10 yang memperoleh akreditasi unggul,” jelas Prof. Ma’mun.
Ia mengatakan bahwa ini menjadi semangat bagi UMJ untuk lebih maju dalam pengelolaan universitas dan mempertahankan keunggulan kedepannya. “Proses akreditasi tahun depan akan bersifat kuantitatif, tidak ada asesmen lapangan, tapi berdasarkan data, seperti jumlah guru besar, lektor kepala, jurnal, dan lainnya,” tutur Ma’mun.
Prof. Ma’mun menambahkan bahwa UMJ masih memiliki beberapa program studi yang akan didorong untuk mencapai status unggul. Dia berharap akreditasi “Unggul” ini akan meningkatkan minat calon mahasiswa untuk berkuliah di UMJ.
“UMJ dikelola dengan cukup serius. Akreditasi unggul ini menjadi perhatian bagi calon mahasiswa dan orangtua karena akreditasi menjadi pertimbangan untuk memilih kampus,” tambahnya.
“Ini akan menjadi sprit untuk lebih maju lagi dalam pengelolaan universitas untuk mempertahankan keunggula. Karena, untuk tahun yang akan datang prosesnya akan bersifat kuantitatif ,tidak lagi ada proses asesmen di lapangan karena by data, jumlah guru besar, lektor kepala, jurnal, dan lainnya semua serba kuantitatif,” jelasnya.
“Semoga ini akan meningkatkan minat bagi para calon mahasiswa baru untuk berkuliah di UMJ. Kampus yang dikelola dengan cukup serius,” tutup Prof. Ma’mun. []ic
Be the first to comment