
Program Studi Keperawatan Maternitas Universitas ‘Aisyiyah Bandung meluncurkan inisiatif inovatif baru dalam rangka mengurangi angka komplikasi masa nifas. Melalui pembentukan Tim “Mom’s Care” yang melibatkan kader ‘Aisyiyah sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat.
Dalam upaya menjawab tantangan kesehatan ibu dan anak di Indonesia, khususnya di daerah dengan akses layanan kesehatan terbatas, tim sarjana Universitas ‘Aisyiyah Bandung mengambil langkah nyata melalui program pelatihan oleh Tim “Mom’s Care”. Program ini diselenggarakan pada tanggal 14 dan 29 Mei 2025 di PCM Sucinaraja, Kabupaten Garut.
Urgensi Pemahaman Perawatan Pasca Nifas
Data menunjukkan bahwa tingginya angka komplikasi masa nifas dan minimnya pemahaman perawatan nifas pasca melahirkan masih menjadi permasalahan yang cukup serius di Indonesia. Melihat kondisi ini, Ariani Fatmawati selaku Ketua Tim Pelaksana, menekankan pentingnya pemberdayaan kader kesehatan di tingkat akar rumput.
“Kami merancang pelatihan dalam rangka membekali kader keterampilan praktis untuk mendampingi ibu hamil dan masa nifas. Materi yang diberikan meliputi perawatan luka pasca persalinan, teknik pijat oksitosin, manajemen ASI, vulva higiene, hingga deteksi dini tanda bahaya masa nifas menggunakan metode REEDA” jelas Ariani.
Program pelatihan ini mengadopsi pendekatan learning by doing dengan melibatkan 19 kader ‘Aisyiyah dari berbagai latar belakang usia dan pendidikan. Metode pelatihan tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan teoritis, tetapi juga pada simulasi dan praktik langsung.
Dukungan Institusi
Evaluasi melalui post-test menunjukkan, bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dalam pemahaman peserta terhadap materi yang diberikan. Keberhasilan ini menjadi indikator bahwa metode pelatihan yang diterapkan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Jika program berlanjut, Tim “Mom’s Care” akan menjalankan sistem pendampingan berkelanjutan dengan pemantauan bulanan untuk memastikan implementasi pengetahuan di lapangan.
Program ini melibatkan kolaborasi antar dosen yang terdiri dari Anggriyana Tri Widiati, Inggriane Puspita Dewi dan Shella Febrita Putri Utomo bersama mahasiswa Najma Sakhiyya Alia Arsy dan Ristina Putri Rahmayanti.
Dukungan penuh dari LPPM Universitas ‘Aisyiyah Bandung, PCM/PCA Sucinaraja dan institusi pendidikan terkait menjadi kunci keberhasilan pelaksanaan program ini.
Komitmen Persyarikatan
Ariani menegaskan bahwa program Tim “Mom’s Care” diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan komunitas yang dapat direplikasi di wilayah lain.
“Kami ingin gerakan ini tidak hanya berhenti sebagai pelatihan saja, tetapi menjadi gerakan berkelanjutan yang hidup dan berkembang di masyarakat untuk memperkuat upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak secara nasional” tutupnya.
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Persyarikatan Muhammadiyah dalam bidang kesehatan masyarakat dan pemberdayaan perempuan. Hal ini sekaligus menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi Muhammadiyah dalam mengatasi permasalahan kesehatan di Indonesia.
Be the first to comment