Universitas Muhammadiyah (UM) Bima kembali menambah capaian strategis dalam pengembangan pendidikan tinggi di kawasan Indonesia Timur. Pada 1 Desember 2025, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi menerbitkan SK Nomor 1075/B/O/2025 tentang Izin Pembukaan Program Studi Magister Pedagogi. Dengan keputusan ini, UM Bima kini resmi memiliki tiga program magister, melengkapi Magister Hukum serta Magister Pendidikan Agama Islam yang telah dibuka sebelumnya.
Surat pemberitahuan resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dikirimkan pada 2 Desember 2025 dan langsung disambut hangat sivitas akademika.
Rektor UM Bima, Ridwan, menyebut hadirnya Program Magister Pedagogi sebagai langkah strategis untuk memperkuat kualitas tenaga pendidik di wilayah Bima, Pulau Sumbawa, dan kawasan Indonesia Timur secara lebih luas.
“Program ini dirancang untuk menjawab kebutuhan riil peningkatan kompetensi guru, mulai dari pendidikan anak usia dini hingga pendidikan menengah,” ujar Ridwan.
Magister Pedagogi UM Bima dapat diikuti oleh guru dari berbagai latar belakang—PAUD, SD, SMP, SMA/SMK, hingga Madrasah Aliyah—dengan cakupan kurikulum yang menekankan kompetensi profesional, pedagogis, dan kemampuan adaptasi terhadap perkembangan pendidikan modern.
Untuk memperluas ruang belajar, program ini menghadirkan delapan konsentrasi, yakni:
- Pendidikan Dasar
- Pendidikan PAUD
- Pendidikan IPA
- Pendidikan IPS dan PPKn
- Pendidikan Matematika
- Pendidikan Bahasa dan Sastra
- Teknologi Pendidikan
- Manajemen Pendidikan
Pemilihan konsentrasi ini disusun berdasarkan kebutuhan nyata para guru sekaligus mengoptimalkan keunggulan SDM kampus.
Kesiapan SDM menjadi salah satu kekuatan utama UM Bima. Saat ini, kampus memiliki 39 dosen bergelar doktor, sementara hampir 40 dosen lainnya sedang menempuh studi doktoral.
Untuk Program Magister Pedagogi, UM Bima telah menyiapkan sembilan dosen doktor, dan jumlah tersebut ditargetkan meningkat menjadi lebih dari sepuluh dalam waktu dekat.
“Kami memiliki kesiapan SDM yang sangat baik. Ini yang membuat proses pembukaan program ini berjalan lancar,” kata Ridwan.
Pendaftaran mahasiswa baru angkatan pertama dibuka pada 11 Desember 2025 dengan target dua kelas dan total ±50 mahasiswa.
Pada semester awal, pembelajaran difokuskan pada penguatan dasar-dasar pedagogik. Memasuki semester kedua, mahasiswa diarahkan memilih konsentrasi sesuai minat dan tujuan profesional.
Proses pengajuan Program Magister Pedagogi sudah berlangsung sejak Juni 2025 dan hanya melalui satu kali revisi sebelum dinyatakan layak. Menurut Ridwan, hal ini menunjukkan kualitas perencanaan akademik UM Bima yang semakin matang.
Ke depan, UM Bima menargetkan pembukaan sejumlah program magister baru di bidang; sains, teknologi, manajemen, bisnis, dan ilmu komputer
Dalam jangka lima tahun, UM Bima juga menyiapkan pembukaan Program Doktor Hukum dan Program Doktor Pendidikan Agama Islam.
Ridwan menutup keterangannya dengan optimisme:
“Pada 2028, kami menargetkan 80 persen dosen UM Bima sudah bergelar doktor. Dengan dukungan seluruh pihak, target ini bukan hanya realistis, tetapi sangat mungkin terlampaui.”
Dengan hadirnya Program Magister Pedagogi, UM Bima menegaskan kembali perannya sebagai motor pengembangan pendidikan di Indonesia Timur—melahirkan guru yang lebih kompeten, adaptif, dan berdampak bagi masyarakat.
Be the first to comment