Universitas Muhammadiyah Palopo (UM Palopo) menunjukkan komitmen dalam mendukung ekosistem halal di Indonesia. Melalui Halal Center UMPalopo, kampus ini menggelar Pelatihan Pendampingan Proses Produk Halal (P3H), dari Rabu hingga Jumat (13-15 Agustus 2025), bertempat di Aula Rektorat UM Palopo.
Pelatihan ini diikuti oleh 35 peserta, yang terdiri dari dosen, staf kependidikan, dan mahasiswa UM Palopo. Mereka akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan agar siap menjadi pendamping P3H yang memiliki lisensi resmi. Tujuannya jelas, para peserta yang lulus diharapkan bisa langsung membantu para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam proses sertifikasi halal.
Selama tiga hari, para peserta menerima materi yang komprehensif, mulai dari ketentuan syariat Islam terkait Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH), regulasi yang berlaku, hingga praktik simulasi pendampingan langsung. Materi disampaikan oleh narasumber ahli, termasuk Direktur Halal Center UM Palopo, tim Halal Center, dan Pendamping PPH dari Kementerian Agama Kabupaten Luwu.
Kolaborasi ini diharapkan bisa memperkuat transfer pengetahuan dan memperluas jaringan pendamping halal di wilayah Luwu Raya.
Peran Penting Pendamping Halal bagi UMKM
Ketua panitia sekaligus Direktur Halal Center UM Palopo, Muhammad Yusuf, menyampaikan apresiasinya kepada para peserta. Ia menekankan pentingnya keberadaan pendamping P3H yang kompeten, terutama di Kota Palopo yang hanya memiliki dua Halal Center, salah satunya di UM Palopo.
“Kami berharap semua peserta bisa lulus dan bergabung bersama tim kami untuk membantu UMKM mendapatkan sertifikat halal,” ujar Yusuf.

Ia menambahkan, banyak produk UMKM di daerahnya memiliki potensi besar, tetapi belum bersertifikat halal. Kehadiran pendamping akan mempercepat proses ini, sehingga produk lokal bisa lebih berdaya saing di pasar nasional maupun internasional.
Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Rektor UM Palopo, Prof. Suhardi M. Anwar. Ia menyebut pelatihan ini sebagai wujud tanggung jawab moral dan spiritual UMPalopo sebagai institusi pendidikan.
“Sertifikasi halal tidak hanya penting dari sisi keagamaan, tetapi juga menjadi nilai tambah yang signifikan bagi pelaku usaha,” kata Prof. Suhardi.
Ia berharap para peserta memahami tujuan pelatihan dan berperan aktif dalam mendorong UMKM, khususnya di bidang makanan dan minuman, untuk menyadari pentingnya sertifikat halal.
Rektor juga menegaskan bahwa UM Palopo siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, baik pemerintah, lembaga keagamaan, maupun dunia industri, untuk memperluas edukasi dan pendampingan produk halal.
Pelatihan P3H ini merupakan bagian dari program strategis UM Palopo untuk mendukung penguatan Ekosistem Halal Nasional. Kampus ini berharap bisa menghasilkan pendamping yang tidak hanya memahami prosedur, tetapi juga mampu mengedukasi pelaku usaha tentang pentingnya menjaga kehalalan produk secara konsisten.
Dengan adanya pendamping bersertifikat, UM Palopo berkomitmen menjadi pusat rujukan pendampingan halal di wilayah Luwu Raya, sekaligus aktif mendorong lahirnya UMKM yang berdaya saing tinggi.
Pada puncak kegiatan tanggal 15 Agustus 2025, seluruh peserta akan mengikuti ujian kompetensi untuk memperoleh sertifikat kelulusan sebagai pendamping P3H resmi. []tz
Be the first to comment