UMMI Kembangkan Smart Farming Project, Wujudkan Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan

UMMI Kembangkan Smart Farming Project, Wujudkan Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan
UMMI Kembangkan Smart Farming Project, Wujudkan Pertanian Cerdas dan Berkelanjutan

Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) terus menegaskan peran perguruan tinggi Muhammadiyah sebagai pusat inovasi yang berdampak bagi masyarakat. Melalui program Smart Farming Project, dosen dan mahasiswa lintas bidang di UMMI menghadirkan teknologi pertanian cerdas berbasis Internet of Things (IoT) yang ramah lingkungan dan berorientasi pada keberlanjutan.

Inovasi ini dipresentasikan dalam kegiatan Implementasi Inovasi UMMI dalam Mewujudkan Program Kampus Berdampak dan Leuweung Hejo, yang digelar di Jayawangi Farm, Desa Gunung Endut, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (11/10/2025).

Program ini merupakan hasil kolaborasi antara LPPM UMMI, PLN UIT JBT, Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dan Kelompok Tani Hutan (KTH) Nurul Amal Jayawangi. Sinergi ini tidak hanya menjadi wujud penerapan ilmu pengetahuan di tengah masyarakat, tetapi juga contoh nyata bagaimana perguruan tinggi Muhammadiyah menghadirkan inovasi hijau yang memberdayakan petani lokal.

Kegiatan diawali dengan penanaman pohon secara simbolis, diikuti oleh simulasi sistem Smart Farming yang meliputi pengendalian hama otomatis, irigasi cerdas, sensor cuaca, dan pemantauan kondisi tanah secara digital.

Proyek ini digawangi oleh tim dosen lintas bidang:

  • Fathia Frazna Az-Zahra (Teknik Informatika),
  • Neneng Kartika Rini (Agribisnis), dan
  • Billyardi Ramdhan (Pendidikan Biologi),

serta melibatkan sejumlah mahasiswa kreatif UMMI seperti Irgi Indrawan, M. Rivan Alvarizky, Pascal Ahar, Elvan Nasrul, Risti Mulyani Nur ‘Kauthsar, Revinda Janiar Andika, dan Ajeng Putri Dinanti.

Smart Farming Project ini mengintegrasikan empat komponen utama yang dirancang untuk mendukung pertanian presisi dan efisien:

  1. Pengendalian Hama Otomatis

Orang-orangan sawah kini berevolusi. Dilengkapi sensor, motor servo, dan speaker bertenaga surya, sistem ini bergerak dinamis dan mengeluarkan suara pengusir hama secara otomatis. Efektif, ramah lingkungan, dan hemat energi.

  1. Irigasi Cerdas

Air dialirkan hanya ke area yang membutuhkan melalui pompa dan katup otomatis yang dikendalikan digital. Efisiensi penggunaan air meningkat signifikan, sekaligus mendukung konsep irigasi presisi berbasis IoT.

  1. Sensor Cuaca

Alat ini memantau suhu, kelembapan, curah hujan, dan kecepatan angin secara real-time, membantu petani mengambil keputusan cepat terkait waktu tanam dan perlindungan tanaman.

  1. Pemantauan Tanah Digital

Sensor tanah mengukur pH, kadar air, unsur hara (NPK), dan suhu tanah. Data ini memandu petani menentukan waktu ideal untuk pemupukan dan penyiraman.

Ketua KTH Nurul Amal Jayawangi, Ujang Hamdan, menyebut program ini sebagai peluang besar bagi petani lokal untuk naik kelas melalui pemanfaatan teknologi.

“Melalui Jayawangi Smart Farming, kami berharap hasil pertanian meningkat, kesejahteraan petani bertambah, dan masyarakat melihat bahwa teknologi bisa mendukung kemandirian,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, dilakukan penandatanganan komitmen bersama antara LPPM UMMI dan Dinas Kehutanan Jawa Barat, serta serah terima sistem Smart Farming kepada KTH Nurul Amal Jayawangi sebagai mitra penerapan.

Rektor UMMI, Reny Sukmawani, menyampaikan apresiasi atas kerja keras tim dosen dan mahasiswa yang berhasil menghadirkan inovasi dengan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Inovasi ini bukan hanya bukti kemajuan akademik UMMI, tetapi juga bentuk kontribusi nyata Muhammadiyah dalam menggerakkan pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal,” tegasnya.

Ia menambahkan, proyek ini merupakan bagian dari komitmen UMMI untuk menjadi “kampus berdampak” kampus yang tidak berhenti pada publikasi ilmiah, tetapi melangkah lebih jauh dengan menghadirkan solusi nyata bagi tantangan sosial dan ekologis.

“Smart Farming Project adalah wajah baru dakwah Muhammadiyah di bidang sains dan teknologi. Kita berdakwah dengan karya, dengan inovasi yang memberi manfaat,” tutur Reny.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*