Umsida Resmi Buka Prodi Kedokteran, Siap Cetak Dokter Berkualitas untuk Indonesia

Umsida Resmi Buka Prodi Kedokteran, Siap Cetak Dokter Berkualitas untuk Indonesia
Umsida Resmi Buka Prodi Kedokteran, Siap Cetak Dokter Berkualitas untuk Indonesia

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) telah resmi membuka Program Studi Kedokteran Program Sarjana dan Program Studi Pendidikan Profesi Dokter mulai tahun akademik 2025-2026. Keputusan ini ditetapkan setelah Umsida menerima Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikbud Saintek) Nomor 140/B/0/2025 pada Jumat, (7/03/2025).

Perjalanan Umsida dalam mewujudkan Program Studi Kedokteran telah dimulai sejak 2022. Dengan komitmen kuat, kampus ini kini siap mencetak dokter profesional yang kompeten dan bersertifikasi. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pengiriman sembilan dokter untuk menempuh pendidikan lanjutan, delapan di Universitas Airlangga (Unair) dan satu di Universitas Gadjah Mada (UGM). Saat ini, empat dosen telah menyelesaikan pendidikannya, dan ke depan jumlah tenaga pengajar akan terus bertambah.

Guna mendukung pendidikan kedokteran yang berkualitas, Umsida telah menyiapkan gedung perkuliahan tujuh lantai serta laboratorium empat lantai di Kampus 1. Selain itu, tenaga pengajar juga menjadi prioritas utama, dengan 26 dosen siap mengajar untuk 50 mahasiswa angkatan pertama.

“Di tahun ini pun kami sudah berencana menambah dosen lagi. Kami telah menandatangani Pakta Integritas pengembangan dosen kedokteran untuk lima tahun ke depan,” ujar Rektor Umsida, Hidayatulloh

Untuk menunjang praktik mahasiswa, Umsida telah menjalin kerja sama dengan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Sepanjang dan Rumah Sakit Siti Khodijah sebagai rumah sakit pendidikan utama. Sinergi ini memastikan mahasiswa mendapatkan pengalaman klinis yang memadai untuk menjadi dokter profesional.

Penerimaan Mahasiswa Baru dan Beasiswa 

Prodi Kedokteran Umsida akan mulai menerima mahasiswa pada gelombang kedua pendaftaran, yakni 1 April 2025, dengan kuota awal sebanyak 50 mahasiswa. Sebagai bentuk komitmen dalam pemerataan tenaga medis di Indonesia, Umsida menyediakan alokasi beasiswa hingga 25% bagi calon mahasiswa dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) serta Indonesia Timur.

“Kami berharap komitmen ini mendapat dukungan dari pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota. Agar semakin banyak mahasiswa yang bisa mendapatkan pendidikan kedokteran berkualitas di Umsida,” tambah Hidayatulloh.

Berbeda dari program studi lainnya, penerimaan mahasiswa kedokteran di Umsida akan melalui seleksi yang kebih ketat. Hal ini dilakukan agar mahasiswa yang diterima benar-benar mampu menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan kedokteran, termasuk program profesi.

“Kami tidak ingin mahasiswa hanya lulus sebagai Sarjana Kedokteran tanpa bisa melanjutkan ke tahap profesi dokter. Tujuan utama kami adalah mencetak dokter yang kompeten dan siap berkontribusi bagi masyarakat,” tegas Rektor Umsida.

Dengan persiapan matang dan visi besar, Umsida optimis bahwa Prodi Kedokteran akan menjadi pusat pendidikan dokter berkualitas. Dapat berkontribusi dan mampu menjawab kebutuhan tenaga medis di Indonesia, khususnya di daerah yang masih kekurangan dokter. []ic

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*