
Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) terus memperkuat jaringan internasionalnya melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Hebei International Studies University, Tiongkok, pada 9 Juni 2025. Penandatanganan berlangsung langsung di kampus Hebei sebagai langkah strategis dalam memperluas kolaborasi akademik dan budaya lintas negara.
Kerja sama ini ditandatangani oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerja Sama UMTAS, Lilis Lismayanti, bersama Rektor Hebei International Studies University, Prof. Xiao Ping. Kedua pihak sepakat menjalin kemitraan jangka panjang demi meningkatkan kualitas pendidikan tinggi yang lebih inklusif, global, dan berbasis budaya.
Lingkup kerja sama mencakup berbagai program strategis, antara lain:
- Penelitian kolaboratif (joint research) lintas disiplin
- Pembimbingan bersama (joint supervision) bagi mahasiswa magister dan doktoral
- Keterlibatan dosen sebagai penguji eksternal (external examiner)
- Penerbitan karya ilmiah bersama (joint publication)
- Program pertukaran mahasiswa dan dosen (student exchange)
- Kegiatan summer course serta magang internasional (internship).
Kemitraan ini dirancang untuk berlangsung selama lima tahun ke depan, dengan fokus pada penguatan seni, budaya, dan penelitian interdisipliner. Internasionalisasi menjadi strategi utama UMTAS dalam meningkatkan daya saing global mahasiswa dan dosennya.
Sebagai hasil konkret dari kerja sama ini, telah terlaksana program pengabdian masyarakat bertajuk “Payung Geulis Menari di Negeri China”. Program ini melibatkan pelatihan tari tradisional Payung Geulis kepada mahasiswa Hebei University sebagai bentuk diplomasi budaya. Kegiatan ini terlaksana melalui hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Unggulan Perguruan Tinggi (PKM-UPT).
Selain itu, dosen UMTAS, Anggia Suci Pratiwi, juga menginisiasi riset unggulan berjudul “Internasionalisasi Seni Tradisional Sunda: Strategi Implementasi dan Resepsi Tari Payung Geulis di Hebei University” dalam skema Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi (PU-PT). Kedua kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara penguatan identitas budaya lokal dan kolaborasi akademik global.
Wakil Rektor UMTAS, Lilis Lismayanti, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan wujud komitmen UMTAS dalam membangun jembatan pengetahuan, budaya, dan persahabatan antarbangsa. “Diplomasi budaya dan internasionalisasi seni tradisional menjadi kunci dalam membawa nilai-nilai lokal ke panggung global,” ujarnya.
Senada dengan itu, Prof. Xiao Ping menyambut hangat kolaborasi ini sebagai langkah strategis untuk mempererat hubungan akademik dan budaya antara Indonesia dan Tiongkok. “Kami sangat menghargai upaya UMTAS dalam mengenalkan seni Payung Geulis sebagai warisan budaya yang kaya nilai,” ungkapnya.
Ketua Kantor Kerja Sama dan Urusan Internasional (KKUI) UMTAS, Aceng Sambas, turut menyatakan bahwa kolaborasi ini adalah implementasi nyata internasionalisasi kampus berbasis budaya. Ia menegaskan pentingnya sinergi lintas negara dalam memperkenalkan warisan budaya Indonesia ke ranah global.
Be the first to comment