Komitmen Universitas Muhammadiyah Magelang (UNIMMA) dalam mendukung gerakan intelektual mahasiswa tidak hanya hadir dalam aspek akademik, tetapi juga melalui penguatan nilai-nilai keislaman dan pendekatan kultural.
Hal ini ditunjukkan melalui kehadiran Wakil Rektor III Bidang AIK dan SDM, Dr. Dra. Kanthi Pamungkas Sari, M.Pd., sebagai narasumber dalam kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional yang digelar oleh Pimpinan Cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PC IMM) Magelang Raya, Rabu–Ahad (30 Juli–3 Agustus) di Kampus 1 UNIMMA.
Dalam kegiatan bertema “Gerakan Intelektual Profetik dalam Merespon Isu-isu Sosial di Era Disrupsi” tersebut, Dr. Kanthi membawakan materi berjudul “Sosiologi dan Antropologi Masyarakat Indonesia”. Ia mengajak kader IMM untuk memahami dinamika sosial dan budaya masyarakat sebagai fondasi dakwah yang membumi dan transformatif. “IMM harus menjadi agen perubahan yang responsif terhadap realitas sosial, namun tetap menjaga nilai-nilai Islam dan budaya lokal,” ungkapnya.
Ia menekankan bahwa dakwah sosial IMM akan lebih efektif jika dilandasi pemahaman yang kuat terhadap struktur sosial dan konteks budaya. Pendekatan ini, menurutnya, akan mengokohkan posisi IMM sebagai intelektual kampus yang tidak hanya berfikir kritis, tetapi juga berperan aktif sebagai pelayan umat. “Inilah esensi dari gerakan intelektual profetik yang dibutuhkan di tengah arus disrupsi,” tambahnya.
Pernyataan ini sejalan dengan gagasan yang disampaikan Wakil Rektor I UNIMMA, Prof. Yun Arifatul Fatimah, dalam sesi berbeda pada kegiatan DAM yang sama. Prof. Yun menekankan pentingnya membangun karakter kepemimpinan yang berakar pada nilai spiritualitas, integritas, dan keberanian intelektual. Keduanya saling melengkapi dalam menggambarkan sosok kader IMM ideal, yakni mereka yang mampu berpikir strategis, berjiwa sosial, dan berpegang pada nilai.
Ketua PC IMM Magelang Raya, Ulil Albab, menilai bahwa DAM Nasional ini merupakan ikhtiar membangun kembali kesadaran ideologis dan kultur intelektual kader di tengah era yang penuh tantangan. “IMM harus terus bergerak sebagai gerakan mahasiswa Islam yang solutif dan membumi. DAM ini menjadi ruang belajar sekaligus ruang konsolidasi gagasan,” katanya.
Dengan melibatkan pimpinan universitas sebagai narasumber, DAM Nasional di UNIMMA tidak hanya menjadi ajang perkaderan lanjutan, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara kampus dan gerakan mahasiswa dalam menyiapkan generasi pemimpin masa depan yang unggul secara intelektual dan kokoh secara nilai.
Be the first to comment