UNIMUDA Sorong Gandeng Papua Farm Hadirkan Sistem Irigasi Tetes, Solusi Pertanian Modern di Tanah Papua

UNIMUDA Sorong Gandeng Papua Farm Hadirkan Sistem Irigasi Tetes, Solusi Pertanian Modern di Tanah Papua
UNIMUDA Sorong Gandeng Papua Farm Hadirkan Sistem Irigasi Tetes, Solusi Pertanian Modern di Tanah Papua

Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong melalui Tim Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) berkolaborasi dengan Papua Farm menghadirkan inovasi pertanian modern berupa sistem irigasi tetes (drip irrigation system). Program ini diperkenalkan kepada petani di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, sebagai alternatif teknologi untuk menekan biaya produksi sekaligus meningkatkan kualitas hasil panen.

Papua Farm, kelompok tani yang berdiri sejak 2017 dan resmi fokus membudidayakan selada hidroponik sejak 2019, menjadi mitra utama dalam program ini. Dengan 24 anggota yang dipimpin Billiam Atihuta, Papua Farm dikenal sebagai pelopor pertanian hidroponik pertama di Tanah Papua.

Meski demikian, naiknya harga bahan baku hidroponik seperti rockwool, nutrisi, dan benih, yang menyumbang sekitar 37 persen dari total biaya produksi, menjadi tantangan besar bagi keberlanjutan usaha.

Menurut Ketua Tim PKM UNIMUDA Sorong, Aldila Mawanti Athirah, sistem irigasi tetes dipilih sebagai solusi. Teknologi ini menyalurkan air langsung ke akar tanaman melalui selang drip tape yang dilengkapi lubang setiap 20 cm.  Setiap tetes air mengandung nutrisi yang terukur, sehingga efisiensi distribusi lebih tinggi dibanding sistem konvensional.

“Dengan metode ini, petani dapat mengurangi ketergantungan pada bahan baku impor, khususnya benih dan media rockwool, sehingga biaya produksi bisa ditekan,” jelas Aldila.

Solusi Pertanian Modern di Tanah Papua 1

 

Keunggulan lain dari sistem ini adalah penggunaan pipa HDPE hitam yang tahan lumut sehingga aliran air tidak tersumbat. Penyiraman dilakukan tiga kali sehari, sedangkan nutrisi seperti NPK atau pupuk organik cair diberikan seminggu sekali. Dengan pengelolaan pH tanah stabil di angka 6 dan kondisi tanah yang gembur, tanaman dapat tumbuh lebih cepat, sehat, dan berbobot lebih tinggi.

Billiam Atihuta menambahkan, penerapan irigasi tetes tidak hanya menjaga produktivitas selada konsumsi, tetapi juga memungkinkan produksi benih lokal yang dapat mengurangi ketergantungan pada benih impor.

“Inovasi ini membuka jalan bagi kemandirian petani Papua, sekaligus memperkuat daya saing produk hortikultura di pasar,” ujarnya.

Program ini menjadi bagian dari komitmen UNIMUDA Sorong dalam mengembangkan pengabdian masyarakat yang berbasis riset terapan. Dukungan penuh diberikan oleh Direktorat Riset Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat; Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi; serta Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi.

Dengan hadirnya teknologi pertanian modern ini, UNIMUDA Sorong bersama Papua Farm membuktikan bahwa inovasi sederhana dapat membawa dampak besar bagi keberlanjutan pangan, sekaligus menjadi inspirasi bagi pengembangan pertanian di kawasan timur Indonesia.

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*